Kisah Penciptaan Malaikat Jibril Alaihi Salam

Ridhmedia
11/01/13, 19:33 WIB


Imam Ahmad dalam musnadnya meriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a. bahwa ia berkata, “Rasulullah shallalahu alaihi wassalam pernah melihat Jibril dalam bentuknya (yang sesungguhnya). Ia memiliki 600 sayap; masing-masing sayap menutup cakrawala. Dan setiap sayapnya keluar berwarna-warni mutiara dan yaqut (batu mulia). “Ibnu Katsir menyampaikan bahwa isnad hadits ini jayid (bagus).

Dalam Sunan Tirmidzi disebutkan hadits dengan isnad shahih bahwa Rasulullah shallalahu alaihi wassalam berkata mengenai Jibril,

“aku melihatnya turun dari langit dan besarnya penciptaan Jibril menutupi ruang antara langit dan bumi”

Ketika menandakan perihal Jibril ini, Allah berfirman

“Sesungguhnya (Al-Quran) itu ialah firman Allah yang (dibawa) utusan yang mulia, yang memiliki kekuatan di sisi yang memiliki Arsy yang tinggi derajat, dipatuhi lagi dipercaya (At-Takwir: 19-21)

Yang dimaksud dengan “utusan mulia” disini ialah Jibril, sedangkan “Pemilik Singasana” ialah Rabul’izzah (Allah).


Telah bersabda Rasulullah S.A.W bahwa, “Sesungguhnya Allah telah membuat malaikat Jibrail dengan bentuk yang sangat elok. Jibril memiliki 600 sayap dan di antara sayap-sayap itu terdapat dua sayap yang berwarna hijau menyerupai sayap burung merak, sayap itu antara timur dan barat. Jika Jibrail menebarkan hanya satu daripada beberapa sayap yang dimilikinya, maka ia sudah cukup untuk menutup dunia ini”.

Setelah memandang dirinya yang tampak begitu indah dan sempurna, maka malaikat Jibrail pun berkata kepada Allah, “Wahai Rabbku, apakah Engkau membuat makhluk lain yang lebih baik daripada aku?” Kemudian Allah pun menjawab pertanyaan malaikat Jibrail, “Tidak”. Mendengar jawapan Allah, maka malaikat Jibrail pun bangkit dan melaksanakan solat dua rakaat untuk bersyukur kepada Allah. Pada setiap rakaat shalat yang dikerjakan oleh malaikat Jibrail, beliau menghabiskan masa selama 20,000 tahun lamanya.

Setelah malaikat Jibril selesai melaksanakan solatnya, kemudian Allah pun berfirman kepadanya, “Wahai Jibril, kau telah menyembah Aku dengan ibadah yang bersungguh-sungguh dan tidak ada seorang pun yang menyembahKu menyerupai ibadah yang kau lakukan, akan tetapi di kiamat nanti akan tiba seorang nabi yang mulia, yang paling Aku cintai berjulukan Muhammad. Dia memiliki umat yang lemah dan sentiasa berdosa.

Seandainya mereka mengerjakan solat dua rakaat walau hanya sebentar dan dalam keadaan lupa serta serba kurang, dengan pikiran yang melayang-layang dan dosa mereka pun besar, maka demi kemuliaanKu dan ketinggianKu, sebenarnya solat mereka itu lebih Aku sukai daripada solatmu. Hal tersebut kerana mereka telah mengerjakan solat itu atas perintahKu sedangkan shalat kau bukan atas perintahKu”.

Setelah mendengar hal tersebut, Jibril pun kembali bertanya kepada Allah, “Ya Rabbku, apakah yang Engkau berikan kepada mereka sebagai ganjaran atas ibadah mereka kepadaMu?” Maka Allah berfirman yang ertinya, “Ya Jibril, akan Aku berikan syurga Ma’waa sebagai daerah tinggal mereka”. Malaikat Jibril kemudian meminta izin kepada Allah untuk melihat syurga Ma’waa tersebut.

Setelah Allah memperlihatkan izin kepadanya, maka malaikat Jibrail pun membuatkan sayapnya dan terbang menuju syurga Ma’waa. Satu hayunan sayap malaikat Jibrail ialah sama dengan jarak perjalanan selama 3000 tahun. Maka terbanglah malaikat Jibrail selama beberapa usang perjalanan, malaikat Jibril hasilnya kepenatan dan turun untuk singgah dan berteduh di bawah sebuah pohon. Di sana ia bersujud kepada Allah kemudian berkata, “Ya Rabbku, apakah saya telah menempuh setengah atau sepertiga atau seperempat dari perjalanan menuju ke syurga Ma’waa?”

Maka Allah pun berfirman, “Wahai Jibrail, meskipun kau bisa terbang selama 3000 tahun dan meskipun Aku memperlihatkan kekuatan kepadamu menyerupai kekuatan yang engkau miliki, kemudian kau terbang menyerupai yang telah kau lakukan, nescaya kau tidak akan hingga kepada sepersepuluh dari beberapa puluhan yang telah kuberikan kepada umat Muhammad terhadap imbalan shalat dua rakaat yang mereka kerjakan”.

Sabda Rasulullah, “Sebelah kanan sayap Jibril terdapat gambar syurga berserta dengan segala isinya termasuk bidadari-bidadari, istana, pelayan dan sebagainya manakala sayapnya yang sebelah kiri terdapat gambar neraka dan segala isinya yang terdiri daripada beberapa macam ular yang cukup bisa, kala jengking dan neraka yang bertingkat-tingkat serta penjaganya yang terdiri daripada malaikat yang bergairah dan ganas yakni malaikat Zabaniyah“.

Kata Rasulullah lagi, “Apabila telah hingga simpulan hidup seseorang itu, maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang kecil pada tubuh insan kemudian mereka akan menarik rohnya dari kedua telapak kaki hingga lutut dan mereka pun keluar. Setelah itu tiba lagi sekumpulan malaikat masuk menarik roh dari lutut ke perut. Begitulah seterusnya dari perut ke dada dan dada ke kerongkongnya. Itu dikala nazak seseorang”.

“Kalau orang yang nazak itu orang beriman, maka malaikat Jibrail akan menebarkan sayapnya yang sebelah kanan sehingga orang itu sanggup melihat kedudukannya di syurga sehingga terlupa orang-orang di sekelilingnya. Jika orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibril akan menebarkan sayap sebelah kiri untuk memperlihatkan tempatnya di neraka sehinnga ia menjadi sangat takut serta lupa kepada keluarganya”, kata Rasulullah.

Kita sebagai umat Islam mesti mengakui kebenaran ini dan ia ialah sama menyerupai kita beriman kepada perkara ghaib. Tidaklah tidak mungkin bagi Allah untuk membuat segala sesuatu kerana Dia maha pencipta. Cukuplah sekadar kita melihat langit yang tidak bertiang, bukankah ia perkara tidak mungkin bagi insan untuk membuatnya.?

Dikutip dari banyak sekali sumber.
Komentar

Tampilkan

Terkini