Kisah Faktual Keluarga Sakinah Mw Hasan & Siti

Ridhmedia
10/12/13, 18:21 WIB


Pada th.90 ada sepasang suami-istri sebut saja namanya Hasan & Siti yang menikah disebuah desa kecil didaerah Tasikmalaya –

Jawa Barat tepatnya diperkampungan pesantren - singaparna, mereka berdua yaitu anak yatim-piatu yang dipertemukan Allah SWT memang atas dasar cinta.

Tapi ternyata ada hal yang lebih penting dari itu, yaitu keduanya mempunyai kesamaan ahlak & iman yang berpengaruh sehingga perahu rumah tangga mereka yang berlandaskan iman & taqwanya yg berpengaruh thd Allah SWT menciptakan mereka hidup bahagia,

maka kehidupan rumah tangga mereka pun yang gres berjalan sekian tahun sudah dikarunia sepasang anak yang lucu & cerdas, rumah mewah, kendaraan beroda empat dan harta yang cukup berlimpah dalam kurun waktu yang amat singkat, dan hebatnya hampir tidak ada goncangan yang berarti pada rumah tangga mereka....

singkat kata mereka telah diberikan Allah SWT kebahagiaan Syurga dunia…begitulah sebutan kerabat & tetangganya kepada keluarga ini, seiring berjalannya waktu Hasan yang tampan & Siti istrinya yang elok jelita, mereka selalu akur, tutur kata mereka sangat lembut kepada siapa saja,

mereka juga gemar menolong sesama, pada dasarnya mereka sangat disukai lingkungan dan menciptakan banyak pasangan rumahtangga lainnya disekeliling mereka terhipnotis oleh kharisma pasangan ini, kendati demikian mereka tiada takabur atau sombong, dan tiada lupa bersyukur akan nikmat yang Allah berikan.

Mereka selalu menjaga silahturahmi kepada sanak family maupun tetangga dan selalu ringan tangan untuk berderma kepada fakir miskin, masjid-masjid, hingga panti-panti asuhan diseantero kota Bandung dan Jakarta,

hingga kedermawanan keluarga ini pun selalu membawa berkah & nikmat dari Allah yang tiada putus-putusnya, hingga pada satu waktu ditahun 2000 Siti sang istri telah meninggal dunia dan Hasan pun terpukul dalam waktu yang cukup panjang, ia tak kunjung sanggup melupakan Almarhumah istri tercintanya itu.

Padahal sebagai laki-laki mapan sampaumur yang cukup tampan dan telah mempunyai beberapa perusahaan sekaligus jabatan Top Manajemen alias Direktur disebuah Bank skala Besar dikota Bandung itu sanggup saja jikalau ia ingin menikah lagi dengan perempuan yang lebih elok dari Almarhumah istrinya,

karna terbukti pasca ajal Siti istri tercintanya itu, betapa banyaknya perempuan yang lebih elok dari almarmumah istrinya yang ingin sekali menggantikan posisi istrinya yang telah wafat,

dan kedua orang anak sholehnya pun yang telah beranjak sampaumur dan mengerti akan jiwa ringkih ayahnya sepeninggal ibundanya, mereka selalu mendorong sang Ayah untuk segera menikah lagi biar sanggup merelakan kepergian sang Bunda 8 th yg lalu.

Betapa tidak, mulai dari beberapa Wanita elok dikota Bandung yang karirnya sudah mapan & selevel dengan Hasan hingga mahasiswi kuliahan,

selalu ingin menarik perhatian Hasan dan mencoba merebut cintanya, tetapi Hasan tiada tergoyahkan untuk segera menikah lagi, "tidak ada yang sanggup menggantikan almarhumah bunda dihati ayah nak....."

begitu selalu jawab Hasan kepada kedua orang anaknya, Kenapa pasal..??? rupanya Ketika salah satu ustadz pengajar dipesanren Da’arul Tauhid menanyakannya, Ternyata duda tampan & kaya raya itu tidak sanggup melupakan istrinya karna satu hal.......

Hal yang tidak sanggup dilupakanya hingga sekarnang yaitu sebelum istrinya meninggal dunia, ia tiba menhampiri Hasan dikamarnya yg sedang terkulai lemas karna sakit, membawa segelas air putih & obat dari dokter untuk diminum Hasan pagi itu, kemudian Siti minta ijin untuk melaksanakan shalat dhuha sendirian kepada suaminya, Ayah....

kali ini Bunda mohon ijin sholat dhuha duluan tanpa Ayah yaaa...? Karna Bunda sudah ditunggu.....tanpa menunggu persetujuan sang suami tercinta & menyebutkan siapa yang telah menunggunya, istrinya bergegas menuju ruangan sholat dirumah mereka...

lantaran pagi itu kebetulan Hasan sedang tidak lezat badan, padahal biasanya Hasan selalu menjadi imam bagi istrinya dalam melaksanakan sholat berjamaah selama bertahun-tahun lamanya, yah benar selalu dilakukan berjamaah…

mulai dari sholat lima waktu, shalat sunnah hingga tiap tahun pergi haji bersama pun selalu mereka lakukan dengan berjamaah. Maka tak heran kehidupan mereka pun selalu berlimpah harta yang barokah dari Allah SWT...

satu jam kemudian Hasan memanggil istrinya berkali-kali Bunda......Bun....Bunda.....???

namun tiada tanggapan dari ruangan sholat...setengah curiga kemudian Hasan berjalan menghampiri istrinya perlahan dengan setengah merintih karna ia belum pulih benar dari sakitnya....

sesampai diruang shalat, Hasan tertegun menatap sambil menunggu istrinya yg tengah usang sujud tak bergeming dari posisinya.....

.beberapa menit kemudian ia tersadar apa yg telah terjadi pada Siti, impulsif ia menjerit sambil meraih tubuh istrinya Subhanallah....Bundaaaaaa.......!!!!!!.....

sesaat kemudian Hasan menagis seraya mengucap.....InnaLillahi Wa..InnalillahiRojiuuunnnn.......AllahuAkbar....Bundaaaaaa......Hasan menangis sejadi-jadinya......

hingga tak usang kemudian kedua putra-putrinya, supir & para pembantunya tiba berhamburan melihat apa yg terjadi diruangan shalat.....

dan sehabis menyadari apayang terjadi mereka pun ikut menagisi kepergian Siti yg tengah terkulai kaku dengan tasbih yg masih digenggamnya dengan bersahabat dan senyum manis dibibirnya.......

.dan ditengah kesedihan yg dalam ketika itu, seumur hidupnya Hasan benar-benar terpukau dengan kecantikan istrinya dipagi itu......Sungguh ia & kedua anaknya memeluk istrinya dengan bersahabat seraya berbisik ditelinga Siti......

Demi Allah Bunda...Ayah sangat mencintaimu Bunda...tapi rupanya cinta Allah lebih besar lagi kepadamu....

.hingga hasilnya Dia menjemputmu pagi ini dengan cara menyerupai ini......Subhanallah....Selamat Jalan istriku.....

selamat bertemu dengan-Nya.....tunggu kami bertiga disana yaa sayang.......kedua anaknya pun menangisi kepergian Siti....Bundaaaaa......

Jangan Tinggalkan kami Buuuuunnnnnn..........Ayah bangunkan bunda yah......Sungguh benar-benar insiden yg sangat mengharukan sekali dihari jumat pagi itu......

dan begitulah...rupanya memang shalat dhuha yang dilakukan Siti dipagi itu yaitu shalat dhuha untuk yang terakhir kalinya…ya benar untuk yang terakhir kalinya........

Siti tidak bangkit & beranjak lagi dari sujudnya yang terakhir…karna malaikat maut telah menjemputnya dihari jumat pagi itu...

Subhanallah…Sungguh ajal yang sangat indah dan khusnul khotimah….

ajal yg sangat diinginkan setiap hamba Allah yg bertaqwa.....begitulah kurang lebih komentar beberapa ustadz ditempat tinggal mereka ketika prosesi pemakaman berlangsung.....

Subahanallah Subahanallah Subahanallah. (Istri Sholehah)
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+