Wanita Yang Ideal Untuk Dinikahi Didalam Islam

Ridhmedia
12/02/14, 19:07 WIB



Nabi Saw. bersabda: “Dunia laksana perhiasan, dan sebaik-baik pemanis dunia yaitu perempuan shalehah.” Dalam riwayat yang lain: “Dunia yaitu perhiasan, dan sebaik-baik pemanis dunia yaitu perempuan yang sanggup membantu suaminya dalam urusan akhirat.”

Nabi Saw. bersabda: “Setelah takwa kepada Allah, seorang mukmin tidak bisa mengambil manfaat yang lebih baik dibanding istri yang shalehah dan bagus yang:
Jika suaminya memerintahkan sesuatu kepadanya dia selalu taat.
Jika suaminya memandangnya dia menyenangkan.
Jika suaminya menyumpahinya dia selalu memperbaiki dirinya.
Dan jikalau suaminya meninggalkannya (bepergian) dia pun selalu menjaga diri dan harta suaminya.”
Nabi Muhammad Saw. bersabda:
Barangsiapa menikah dengan seorang perempuan hanya alasannya yaitu memandang kemuliaan derajatnya, maka Allah Swt. tidak akan menambah baginya kecuali kehinaan.
Barangsiapa menikah dengan seorang perempuan hanya alasannya yaitu memandang hartanya, maka Allah tidak akan menambah baginya kecuali kefakiran.
Barangsiapa menikah dengan seorang perempuan alasannya yaitu kecantikannya, maka Allah tidak akan menambah baginya kecuali kerendahan.
Dan barangsiapa menikah dengan sorang perempuan tanpa tujuan lain kecuali biar dia lebih bisa meredam gejolak pandangannya dan lebih sanggup memelihara kesucian seksualnya dari perbuatan zina atau dia hanya ingin menyambung ikatan kekeluargaan, maka Allah Swt. akan selalu memberkahinya bagi istrinya.

Sedangkan seorang hamba sahaya yang buruk rupa dan hitam kulitnya, namun besar lengan berkuasa imannya yaitu lebih utama.”. Nabi Saw. bersabda: “Barangsiapa memiliki anak dan bisa untuk mengawinkannya, namun dia tidak mau mengawinkannya. Kemudian anaknya berbuat zina, maka keduanya berdosa.”

Nabi Saw. bersabda: “Seorang perempuan dinikahi alasannya yaitu 4 hal, yaitu: hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka hendaklah kau menikah dengan perempuan yang besar lengan berkuasa agamanya biar kau memperoleh kebahagiaan.”

Nabi Saw. bersabda: “Barangsiapa ingin menghadap ke haribaan Allah dalam keadaan suci dan disucikan, maka kawinlah dengan perempuan yang merdeka.”

Nabi Saw. bersabda: “Ada 4 resep kebahagiaan bagi seseorang yaitu
Istrinya yaitu #wanita shalehah.
Putra-putrinya baik-baik.
Pergaulannya bersama orang-orang shaleh.
Rizkinya diperoleh dari negeri sendiri.

Nabi Saw. bersabda: “Sebaik-baik perempuan dari umatku ialah yang berwajah ceria dan sedikit maharnya". Nabi Saw. bersabda: “Kawinlah kalian dengan perempuan yang periang dan banyak anaknya. Karena bantu-membantu saya akan membanggakan banyaknya jumlah kalian di hadapan para nabi terdahulu kelak pada hari kiamat.”

Nabi Saw. bersabda kepada Zaid bin Tsabit: “Hai Zaid, apakah engkau sudah kawin?”

Zaid menjawab: “Belum.”

Nabi Saw. bersabda: “Kawinlah, maka engkau akan selalu terjaga sebagaimana engkau menjaga diri. Dan janganlah sekali-kali kawin dengan lima golongan wanita.”

Zaid bertanya: “Siapakah mereka ya Rasulullah?”

Rasulullah Saw. menjawab: “Mereka adalah: syahbarah, lahbarah, nahbarah, handarah dan lafut.”

Zaid berkata: “Ya Rasulullah, saya tidak mengerti apa yang engkau katakan.”

Maka Nabi Saw. menjelaskan:
Syahbarah ialah perempuan yang bermata abu-abu dan buruk tutur katanya.
Lahbarah ialah perempuan yang tinggi dan kurus.
Nahbarah ialah perempuan renta yang senang membelakangi suaminya (ketika tidur).
Handarah ialah perempuan yang cebol dan tercela.
Lafut ialah perempuan yang melahirkan anak dari pria selain kamu.”
Satu riwayat menceritakan: “Seorang pria tiba menghadap kepada Rasulullah Saw. dan berkata: “Ya Rasulullah, saya menemukan seorang perempuan yang baik dan cantik, tetapi dia mandul. Apakah saya boleh mengawininya?”

Nabi Saw. menjawab: “Jangan.”

Kemudian dia tiba lagi kepada Rasulullah untuk kedua kalinya. Nabi Saw. tetap melarangnya. Dia pun tiba lagi untuk ketiga kalinya. Nabi Saw. pun tetap melarangnya menikahi perempuan itu, dan dia Saw. bersabda: “Kawinlah kalian dengan perempuan yang selalu menyenangkan hati dan banyak anaknya. Karena bantu-membantu saya akan membanggakan banyaknya jumlah keturunan kalian.”


Oleh : Sya'roni As-Samfury
Sumber : Kitab Qurrat al-'Uyun Syarh Nadzm Ibnu Yamun


Sumber MMN: http://www.muslimedianews.com
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+