Bagi setiap orang, orgasme/ klimaks adalah tujuan akhir dari aktivitas bercinta. Kepuasan seorang wanita terhadap hubungan seksual ini dipengaruhi oleh faktor psikologis serta fisik. Salah satu faktor fisik yang memengaruhi ialah vagina kering.
Sebagian wanita mengalami gejala kekeringan vagina cuma pada waktu-waktu tertentu, salah satunya saat bercinta. Walaupun angka kejadiannya paling tinggi pada wanita yang Telah menopause, vagina kering dapat dialami oleh wanita dari segala usia.
Keluhan yang umumnya dialami wanita akibat vagina kering antara lain iritasi, gatal atau perih pada vagina, keluar cairan atau keputihan yang tak normal, keinginan buat buang air kecil lebih sering dari biasanya, serta kerap mengalami infeksi saluran kemih berulang.
Selain itu, permukaan vagina nampak pucat serta tipis serta vagina dirasa menyempit atau memendek. Saat berhubungan seksual (saat penetrasi), penderitanya bakal merasa nyeri atau tak nyaman. Gairah seksual pun menurun, sulit terangsang, serta mencapai orgasme.
Vagina dapat menjadi kering saat produksi estrogen dari ovarium berkurang. Padahal, hormon estrogen berguna buat menjaga ketebalan dinding, derajat keasaman serta kelembapan vagina.
Berikut ialah hal- hal yang menyebabkan produksi estrogen berkurang:
1. Pada saat menopause kadar hormon estrogen bakal sangat menurun sehingga kekeringan vagina bersifat permanen (disebut juga atrofi vagina atau vaginitis atropik).
2. Setelah pengangkatan ovarium kemoterapi atau terapi radiasi terhadap kanker di dalam ronggal panggul.
3. Setelah melahirkan khususnya bila Kalian menyusui. Kadar hormon estrogen bakal menurun setelah melahirkan serta membuat vagina Kalian lebih kering dari biasanya.
4. Penggunaan obat-obatan antiestrogen buat mengatasi mioma uteri atau endometriosis.
5. Mengalami diabetes atau sindrom Sjögren, dimana sel kekebalan tubuh menyerang kelenjar-kelenjar yang memproduksi cairan.
6. Penggunaan obat-obat anti alergi, batuk pilek, serta anti depresi.
7. Penggunaan kontrasepsi hormonal seperti pil serta injeksi.
8. Kebiasaan mencuci vagina
9. Bukan mengalami respons terhadap rangsang seksual atau durasi foreplay sebelum hubungan intim kurang.
Kekeringan vagina dapat diatasi sementara dengan menggunakan pelembab/ pelumas serta estrogen vagina. Pelumas serta pelembab vagina dapat diperoleh tanpa resep dokter. Sedangkan estrogen vagina, sekalipun paling efektif buat mengatasi kekeringan vagina, cuma bisa diperoleh atas anjuran dokter.
Vagina kering jelas memengaruhi kepuasan seksual. Oleh karna itu, gunakan pelumas serta beri waktu yang cukup buat melakukan foreplay sebelum bercinta. Bila sakit berlanjut, secepatnya periksakan masalah kesehatan Kalian ke dokter.
Sebagian wanita mengalami gejala kekeringan vagina cuma pada waktu-waktu tertentu, salah satunya saat bercinta. Walaupun angka kejadiannya paling tinggi pada wanita yang Telah menopause, vagina kering dapat dialami oleh wanita dari segala usia.
Keluhan yang umumnya dialami wanita akibat vagina kering antara lain iritasi, gatal atau perih pada vagina, keluar cairan atau keputihan yang tak normal, keinginan buat buang air kecil lebih sering dari biasanya, serta kerap mengalami infeksi saluran kemih berulang.
Selain itu, permukaan vagina nampak pucat serta tipis serta vagina dirasa menyempit atau memendek. Saat berhubungan seksual (saat penetrasi), penderitanya bakal merasa nyeri atau tak nyaman. Gairah seksual pun menurun, sulit terangsang, serta mencapai orgasme.
Vagina dapat menjadi kering saat produksi estrogen dari ovarium berkurang. Padahal, hormon estrogen berguna buat menjaga ketebalan dinding, derajat keasaman serta kelembapan vagina.
Berikut ialah hal- hal yang menyebabkan produksi estrogen berkurang:
1. Pada saat menopause kadar hormon estrogen bakal sangat menurun sehingga kekeringan vagina bersifat permanen (disebut juga atrofi vagina atau vaginitis atropik).
2. Setelah pengangkatan ovarium kemoterapi atau terapi radiasi terhadap kanker di dalam ronggal panggul.
3. Setelah melahirkan khususnya bila Kalian menyusui. Kadar hormon estrogen bakal menurun setelah melahirkan serta membuat vagina Kalian lebih kering dari biasanya.
4. Penggunaan obat-obatan antiestrogen buat mengatasi mioma uteri atau endometriosis.
5. Mengalami diabetes atau sindrom Sjögren, dimana sel kekebalan tubuh menyerang kelenjar-kelenjar yang memproduksi cairan.
6. Penggunaan obat-obat anti alergi, batuk pilek, serta anti depresi.
7. Penggunaan kontrasepsi hormonal seperti pil serta injeksi.
8. Kebiasaan mencuci vagina
9. Bukan mengalami respons terhadap rangsang seksual atau durasi foreplay sebelum hubungan intim kurang.
Kekeringan vagina dapat diatasi sementara dengan menggunakan pelembab/ pelumas serta estrogen vagina. Pelumas serta pelembab vagina dapat diperoleh tanpa resep dokter. Sedangkan estrogen vagina, sekalipun paling efektif buat mengatasi kekeringan vagina, cuma bisa diperoleh atas anjuran dokter.
Vagina kering jelas memengaruhi kepuasan seksual. Oleh karna itu, gunakan pelumas serta beri waktu yang cukup buat melakukan foreplay sebelum bercinta. Bila sakit berlanjut, secepatnya periksakan masalah kesehatan Kalian ke dokter.