Biasanya dipanggil Abu Abdullah. Nama lengkapnya Khuzaifah bin Hasal bin Jabir bin al-‘Absy. Ayahnya, al-Yaman, berasal dari Mekkah dari bani ‘Abs hanya saja ayahnya itu dimusuhi di kaumnya.
Akhirnya pindah ke Yastrib (Madinah). Di sana ayahnya bergabung dengan bani Abdul Asyhal dan menikah dengan bani itu. Dari sanalah lahir Khuzaifah. Setelah itu tidak lagi ada halangan bagi ayahnya untuk pulang pergi antara Mekkah-Yastrib. Setelah cahaya Islam menembus ke Jazirah Arab, ia diantara bani ‘Abs yang berikrar ikut aliran Islam ialah sebelum berhijrah ke Madinah.
Beliau terdidik di rumah muslim dimana kedua orang tuanya termasuk orang-orang pertama yang meyakini aliran Islam. Kerinduan ia untuk berjumpa dengan Rasulullah semakin kuat. Maklum saja, dulu waktu masih bayi Rasulullah lah yang memberi celak di matanya.
Sejak dirinya meyakini aliran Islam, ia selalu mengikuti dan mencari informasi wacana Rasulullah. Beliau pergi ke Mekkah untuk bertemu Rasulullah. Setelah bertemu Rasulullah, ia bertanya; “ Wahai Rasul, apakahsaya termasuk muhajirin atau anshor?” Rasul menjawab; “Sekiranya kau mau muhajirin ya silahkan, mau jadi anshor juga silahkan. Terserah kamu. Mana yang kau sukai.” Beliau berkata; “Kalau begitu aku anshor, wahai Rasul.” (Bersambung)