Bahkan di berbagai situs anime, SAO mendapatkan peringkat tinggi karena kepopulerannya karena memiliki fans. Ada Fans, adapula Haters, begitulah nasib yang dialami suatu anime jika populer.
Sama halnya dengan Sword Art Online, seri ini sepertinya memiliki haters yang sangat banyak dibanding dengan anime populer lainnya. Lantas, Mengapa hal tersebut bisa terjadi? `Kali ini Ridhmedia akan membahas tentang Penyebab Mengapa Banyak yang membenci Sword Art Online.
Alasan Sword Art Online Dibenci
Jika kamu masuk ke dalam berbagai forum atau grup luar ataupun dalam negeri, pasti ada yang membahas tentang SAO. Dan dalam pembahasan tersebut pasti ada saja orang yang membully anime tersebut dengan menjelek-jelekannya. Sebenarnya ada beberapa alasan mengapa mereka sangat membenci anime satu ini, penyebabnya adalah sebagai berikut:
Kualitas yang Kurang namun Kepopulerannya Tetap Melonjak
Jika kamu membandingkan Sword Art Online dari tingkat kepopuleran, maka kalian akan menyadari bahwa deretan yang berdekatan dengan SAO, adalah anime berkualitas seperti Death Note, One Piece,Dragon Ball, Berserk, Neon Genesis Evangilion, Shingeki no Kyojin dan lain-lain. Walaupun SAO pantas untuk dijadikan sebagai anime terpopuler karena memang fakta bahwa anime ini banyak disukai dan memiliki banyak fans. Namun untuk dijadikan sebagai Anime Terbaik, sepertinya kurang pantas karena deretan anime terbaik memiliki kualitas bisa terbilang jauh dibanding dengan Sword Art Online. Dalam dunia anime, sebuah seri yang bisa dianggap terbaik kebanyakan memiliki kualitas bagus dari segi cerita, karakter, ide dan lain-lain. Namun untuk Sword Art Online ada beberapa faktor yang membuat anime ini menjadi kurang berkualitas, hal tersebut terdiri dari:
- Sebagian cerita yang bisa dibilang membosankan
- Plot Armor Tebal
- Kurangnya Character Development
- Fanservice
- Harem
Faktor tersebutlah yang menjadi alasan mengapa Kualitas Sao menjadi berkurang namun masih mendapatkan tingak kepopuleran yang tinggi. Untuk lebih lebih jelasnya, berikut penjelasannya!
Sebagian Cerita yang Membosankan
Namun keseruan tersebut ternyata berlangsung tidak lama.Pada pertengahan episode, ternyata Game SAO yang seharusnya memberikan tema survival menegangkan telah berakhir dalam waktu singkat dan konsepnya berubah begitu saja saat memasuki Arc Kedua yaitu “Fairy Dance Arc” dimana sang karakter utama menyelamatkan tokoh utama perempuan yaitu Asuna dari orang yang telah dijodohkan dengannya.
Adanya Arc yang kedua ini membuat Pembawaan Arc Pertama dieksekusi kurang baik karena sebenarnya masih banyak hal yang mungkin bisa dijadikan bahan cerita namun hal tersebut terlewati begitu saja. Hal serupa terjadi pada Season 2 (Sword Art Online II) dimana pada ada arc ketiga yaitu “Phantom Bullet Arc”.
Ceritanya sangat menarik dalam arc ini dimana sang karakter utama sekali lagi terlibat dalam game yang berkaitan dengan kematian karena ia harus memainkan game bernama “Gun Gale Online” dan memecahkan misteri tentang player yang bisa membunuh player di dunia nyata melalui sebuah game.
Sebelum misteri sebenarnya telah terungkap, adegan dimana Death Gun menembakkan senapannya ke arah mereka memberikan ketegangan sendiri karena awalnya kita mengira bahwa dengan menembakkan pistol tersebut, pemain akan mati.
Akan tetapi setelah arc tersebut selesai, cerita sekali lagi menjadi kurang menarik dan kurang seru karena dalam arc selanjutnya mengisahkan Side Story yaitu “Calibur Arc” dan “Mother’s Rosario Arc” dimana Kirito dan kawan-kawan hanya sekedar melakukan quest dalam game biasa dengan kisah drama remaja mainstream dan selanjutnya mengisahkan perjuangan tokoh sampingan bernama Konno Yukki yang mengidap penyakit HIV.
Walaupun tidak ada ketegangan yang dirasakan saat seperti Arc Pertama, Arc Mother;s Rosario ini memiliki akhir yang bagus dan berhasil membuat baper banyak penonton.
Plot Armor Tebal
Tapi hal tersebut biasanya tidak disukai oleh para fans anime apalagi jika terlalu banyak plot armor.Adanya plot armor juga terjadi pada Sebagian cerita Sword Art Online dimana karakter bisa menyelesaikan konflik yang sangat sulit hanya karena dirinya merupakan tokoh utama. Ini adalah Beberapa contoh adegan terjadinya plot armor dalam SAO:
- Aincard Arc: Ketika Kirito sudah terbunuh oleh Heathcliff, tiba-tiba saja ia hidup kembali tanpa alasan jelas dan hal tersebut membuat dirinya memiliki kesempatan untuk membunuh Heatcliff dan menyelesaikan permainan.
- Fairy Dence Arc: Ketika Kirito terdesak dimana ia telah tertusuk pedang ditambah terkena efek gravitasi yang membuat dirinya tidak bisa bergerak, tapi ketika Kayaba muncul secara tiba-tiba, dengan mudahnya ia bisa bergerak di dalam efek sihir gravitasi berat dan mencabut pedang tersebut, padahal sebelumnya ia terlihat merasa kesakitan hingga menangis karena tidak bisa melakukan apa-apa.
- Phantom Bullet Arc: Ketika Shinkawa Shouji menyuntikkan cairan mematikan kepada Kirito, secara sangat-sangat kebetulan, ia menyuntikkan ke arah elektroda yang masih terpasang dalam tubuh kirito sehingga ia masih tetap baik-baik saja.
- dan lain-lain.
Kurangnya Character Development
Banyak hubungan dan perkembangan antar karakter yang dilakukan secara terburu-buru bahkan tidak konsisten. Misalnya saja tentang hubungan Kirito dan Asuna, tanpa memberikan perkembangan jelas tentang hubungan mereka, tiba-tiba saja dalam episode awal Kirito dan Asuna sudah menikah saja.
elain itu Sikap Karakter Kirito di awal cerita terlihat paling semangat setelah mengetahui bahwa para player terperangkap dalam game dan harus segera menyelesaikannya namun dalam cerita selanjutnya ia malah terlihat menjadi orang yang bersantai-santai dan pada akhirnya sifatnya tidak banyak berubah dari sebelumnya, hanya saja ia lebih terbuka dibanding sebelum dirinya terjebak dalam game SAO.
Fanservice
Dari sini bisa dianggap bahwa sebagian penonton lebih banyak tertarik dengan Asuna dibanding dengan Cerita SAO: Ordinal Scale dan hal tersebut membuat anime ini sangat dibenci karena fanservice bisa menjadi faktor mengapa Sword Art Online bisa populer bahkan melebihi anime yang lebih berkualitas lainnya.
Harem
Sepanjang cerita berjalan, daripada berfokus mengembangkan cerita tentang bertahan hidup dalam Game SAO, seperti bagaimana kirito menjadi kuat, perjuangannya untuk mendapatkan item-item langka, dan lain-lain, cerita malah lebih fokus kepada pengenalan tokoh perempuan pendukung yang akan menjadi daftar harem dari Kirito dimana mereka semua memiliki masing-masing perasaan terhadap Kirito sehingga hasil eksekusi penyampaian cerita kurang bagus dan mengurangi kualitas anime SAO itu sendiri.
Fanbase Toxic
Jika kamu memperhatikan di berbagai komunitas grup maupun forum anime, pasti kamu banyak menemukan Fans SAO yang menganggap bahwa SAO adalah anime action terbaik sepanjang masa, anime terbaik yang mengalahkan anime ini dan itu, dan karakternya yang diatur Overpower dibandingkan dengan karakter anime lain.
Jelas banyak orang yang tidak menyukai fans rusuh yang meresahkan terutama fans anime lain yang animenya di jelek-jelekan oleh fans SAO, dan akhirnya terjadi kerusahan hingga kini banyak meme-meme yang menjelek-jelekan SAO atau sebaliknya.
Pastinya Anime Sword Art Online ini memiliki keunggulan dan kekuarangan dalam beberapa hal. Sebenarnya banyak yang menyukai anime ini karena dari segi cerita sangat bagus serta ide-idenya dari konsep tentang game MMORPG hingga perangkat game virtual dari NerveGear, Amusphere, Augma, Soul Translator, dan lain-lain yang dikemas dengan sangat baik.
Bahkan banyak juga para penggemar SAO yang suka karena segi ceritanya merasa heran mengapa Sword Art Online sangat dibenci padahal memiliki alur cerita yang menarik. Selain itu Kepopuleran SAO juga telah mengubah dunia penayangan anime dimana tahun setelah Anime Sword Art Online, banyak studio yang mengadaptasi anime dengan genre yang serupa namun dari pandangan yang berbeda.
Jika SAO memberikan pandangan positif dari kualitas cerita, anime game yang dihasilkan juga berkualitas seperti, Log Horizon, Overlord, No Game No Life, dan lain-lain. Sedangkan jika dilihat dari pandangan sisi negatif misalnya dari fanservice, harem, dan karakter cantik, anime yang dihasilkan juga kurang berkualitas seperti, Isekai wa Smartphone, Death March Kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku, dan anime isekai harem lainnya.
Mungkin itu saja yang bisa disampaikan oleh, jika ada kesalahan maupun kekurangan dalam artikel ini, dipersilahkan para pembaca untuk memberitahukannya melalui kontak atau komentar yang telah tersedia untuk membuat artikel ini lebih informatif dan bermanfaat untuk dibaca.