Kisah Anak Khalifah Umar Bin Khatab Yang Berzina! Sungguh Mengharukan

Ridhmedia
06/10/18, 13:55 WIB


Diriwayatkan dari Abdul Aziz bin Alhijaj Alkhalawani daripada Shafwan daripada Ibnu Abbas r.a. Umar Bin Khatab memiliki dua dua orang anak yang satu berjulukan Abdullah dan yang satu lagi berjulukan ‘Ubaidillah yang lebih dikenal Abu Syahmah dia sangat memahami Alqur’an dan bacaanNya menyerupai bacaan Rasulullah SAW.

Maka pada suatu tahun dia didera oleh penyakit yang sangat parah. Namun balasannya Beliau menerima kesembuhan dari Allah Ta’ala.


Maka pada suatu hari sehabis kesehatannya pulih dia mengunjungi perkampungan Yahudi dan meminta jamuan makanan dari merekaitu. Dalam jamuan makanan ini yahudi ternyata menghidangkan arak dan beliaupun meminumnya.

Selesai dari jamuan tersebut Abi Syahmah pergi kekampung Najran dan melihat seorang perempuan yang sedang tertidur, dia meminta perempuan tersebut untuk memenuhi hasratNya.Siwanita Bani Najran ini berontak sejadi jadinya namun apa daya dia hanya seorang permpuan yang lemah.



Hari terus berjalan tanpa henti siwanita Bani Najjar pun sekarang telah mengandung, riskas kisahnya perempuan ini pun melahirkan seorang anak. Lalu dia membawa anaknya ini kemasjid Rasulullah (masjid nabawi). Dan dimasa ini Saidina Umar yang menjadi Amirul Mukminin. Maka ia menghantarkan sang bayi mungilnya kehadapan yang mulya Saidina Umar.

Lalu berkata : hai Amirul Mukminin ambillah anak engkau ini,engkau lebih berhak untuknya daripadaku, Amirul Mukminin menjawab, “apa gerangan yang menciptakan saya lebih berhak atasnya daripada engkau wahai wanita?. Ia yakni dari anak engkau Abi Syahmahjawab siwanita. Halal atau haramkah” lanjut Saidina Umar. Siperempuan menjawab ”halal dari pihakku dan haram dari pihaknya.


Saidina Umar berkata kenapa demikian hawai wanita?. siwanita mengisahkan akan kisahnya yang telah terjadi yang bahwa pada suatu hari dia sedang mencari sayur dipagar Bani Najjar, alasannya disana ada daerah berteduh sehingga tertidurlah ia. Maka lalulah Abi Syahmah padahal dia sedang mabuk.

Dalam tidur inilah ia digagahi sehingga ia berontak sejadi-jadinya dengan merobek leher baju. Pada hari-hari berikutnya saya dapati diriku tidak lagi tiba haid, ternyata saya telah mengandung dan sekarang inilah anaknya. Biarlah akumemilih aib didunia daripa harus menanggung aib diakhirat



Saidina Umar menangis hingga membasahi jangutnya, kemudian berkata Hai sifat maluku pada hari qiamat dihadapan Allah, hai perempuan kabarkan olehmu akan daku dengan bahwasanya supaya saya aturan akan dikau dengan sebenarnya. Maka kata siperempuan ”apa yang engkau kehendaki dariku hai Umar demi Allah saya tiada berdusta, jikalau engkau kehendaki saya bersumpah dengan mushhaf satu-satu lembarpun saya bersedia.

Maka Umar menghadirkan Mushhaf dan bersumpahlah dia mulai dari surah al baqarah hingga surah yasin. Sehingga Saidina Umar sekarang mengakui kebenarannya.



Lalu Umar Berkata hai segala shahabat Rasulullah tetaplah kalian disini, Saidina Umar pun meninggalkan daerah tersebeut beberapa saat. Dan waktu kembali terlihat ditangannya tiga dinar dan 10 kain. Lalu berkata ia bagi sang perempuan tersebut, ‘hai Jariah ambillah ini dan halalkan olehmu daripada anakku abi Syahmah pada ini dunia dan jikalau ada lagi bagi engkau daripadanya suatu maka ambil olehmu daripadanya pada mauquf dihadapan Allah Ta’la. Sehingga siperempuan ini pun segera mengambilnya dan pulang dengan anaknya,



Saidina Umar pamit kepada para shahabat dan berkata,”bersabarlah kalian disini sebentar saya akan kembali. Ternyata ia pergi untuk menjumpai Abi Syahmah, ternyata ia ketika itu sedang menikmati makanan. Umar pun memberi salam untuk anaknya, Assalamualaika yawaladiy’ Abi Syahmah pun menjawab wa ‘alaikassalam. Umar berkata ‘wahai anakku kemarilah lebih bersahabat denganku dan makanlah bersamaku.

Dan tiada saya sangka melainkan inilah simpulan bekal engkau didunia. Maka berkata Abi Syahmah ‘hai ayahku siapa yang beritahu akan dikau dengan demikian dan sesunngguhnya telah putus wahyu dari langit dan tiada wahyu kemudian daripada Rasulullah.


Sang eksekutor dengan gagahnya memulai sanksi dan berkata ‘ini tanggapan orang yang mendurhakakan tuhannya dan menghinakan agamanya, maka mengangkat ia akan cemeti hingga nampak putih ketiaknya. Ketika pukulan telah hingga sepuluh kali, Abi Syahmah berkata ‘hai bapakku telah menyala api pada jasatku, Saidina Umar menjawab, ‘hai anakku bersama-sama pada jasad ayahmu ini terlebih panas diri pada jasat engkau.

Seraya memerintahkan eksekutor untuk meneruskan cambukan. Ketika cambukan mencapai dua puluh kali maka Abi Syahmah kembali berkata ‘hai bapakku tinggal olehmu akan daku semoga saya mengambil sedikit kesenangan, Saidina Umar menjawab kalau jago neraka menerima kesenangan dikala mereka meminta maka saya akan menberimu kesenangan, seraya memerintahkan kembali untuk melanjutkan pukulan.



Ketika hingga pukulan tiga puluh kali Abi Syahmah kembali berkata ‘hentikanlah semoga saya bertaubat, hai anakku jawab Saidina Umar apabila telah selesai saya ambil hak Allah atas engkau maka jikalau engkau kehendak maka taubat olehmu dan bila engkau mengulanginya, maka saya pu akan kembali menghukummu.

Ketika pukulan empat puluh kali Abi Syahmah kembali berkata ‘wahai ayahku berikan saya minum semoga kusejukkan dengan ia akan hatiku, Saidina Umar menjawab ‘hai anakku andaikan jago neraka diberikan air sejuk dikala mereka pinta maka saya akan memberikanmu air. Seraya kembali memerintahkan unruk kembali mencambuk.

Pada pukulan yang kelima puluh Abi Syahmah berkata ‘hai bapakku saya aku mohon demi Allah kasihan olehmu akan daku, jikalau saya kasih akan dikau didunia maka diada dikasih engkau diakhirat jawab Saidina Umar, dan kembali memerintahkan untuk melanjukan pukulan



Kitika pukulan telah hingga enam puluh kali Abu Syahmah meminta lagi pada ayahnya,’hai ayah peluklah olehmu akan daku dan saya peluk akan engkau dahulu daripada matiku, Saidina Umar menjawab jikalau hidup engkau saya peluk jikalau engkau mati kita akan berjumpa dishirath. Pukulan pun dilanjutkan.

Kini telah hingga tujuh puluh kali dan Abi Syahmah berkata ‘ayah telah erat denganku kematian, Saidina Umar menjawab jikalau engkau menjumpai Rasulullah katakan olehmu yang bahwa bapakku Umar Bin Khatab telah memukulkan daku hingga membunuh akan daku.


Sewaktu pukulan hingga delapan puluh kali maka Abu Syahmah menyeru dengan setinggi-tinggi suaranya ‘ya ashhab Rasulullah kenapa tidak engkau meminta kepada bapakku bahwa memaaf ia dari padaku. Maka para shahabat menghadap kepada Umar,dan berkata ‘hentikan olehmu hai Amirul Mukminin!, Saidina Umar menjawab ‘hai para ashhab Rasul, tiadakah engkau baca dalam kitab Allah  لاتئاخذكم بهما رئفة في دين الله, dan jangan kau kasihi keduanya untuk mengambil hak Allah, lanjutkan hai eksekutor dia kembali memerintahkan untuk melanjutkan pukulan.



Ketika pukulan hingga sembilah puluh kali maka Abi Syahmah mengangkat kepalanya seraya berkata Assalamua’alaikum ya Ashhab Rasulullah ini ialah salam perpisahku tiada kembali hingga hari kiamat. Sehingga semua shahabat menangis yang sangat keras. Saidina Umar dengan lantang kembali berkata ‘selesaikan olehmu dari pada hak Allah Taala. Ketika semua telah final Abu Syahmah sudah tidak bergerak lagi, Umar memerintahkan untuk menggerakkan tubuhnya.

Ternyata dia telah kembali kapada Allah. Dan dia segera mengumumkan maut anknya tersebut. Sehingga berbondong-bondonglah insan berdatangan. Banyak dari mereka yang menangis, dan tiba pula sang ibu Abi Syahmah dia berkata seraya menangis ‘kesenangan engkau wahai anakku saya kirim engkau kepada yang kuasa yang tidak pernah menyia-nyiakan sesuatu.Kemudian Saidina Umar menfardhu kifayahkannya hingga selesai.



Kata Ibnu Abbas r.a, saya melihat dalam mimpiku akan Rasulullah yang ibarat bulan purnama dan atasnya kain putin, serta juga saya melihat akan Abi Syahmah dihadapan Rusulullah dan diatasnya kain hijau. Maka saya berhadap Rasullah seraya saya memberi salam kemudian saya mengecup antara dua mataNya.

Rasulullah berkata hai anak bapak mudaku bacakan salam olehmu akan umar dariku, dan katakan olehmu baginya telah berata bagi engkau oleh Rasulullah جزاك الله عنى خيرا Allah telah membalas perbuatanmu serta telah disediakan untukmu dalam syurga beberapa mahligai dan bilik dan anak engkau Abu Syahmah telah hingga pada daerah yang benar disisi Allah Taala.
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+