Pic. From Twitter @ferizandra |
[] Pernyataan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengenai iuran BPJS menjadi perbincangan warganet.
Dalam info yang dilansir oleh Detik Jumat 6 September 2019, Puan meminta masyarakat tak perlu khawatir terhadap rencana pemerintah menaikkan iuran BPJS Kesehatan. Sebab, kenaikan itu bukan untuk warga miskin Penerima Bantuan Iuran (PBI), tapi untuk akseptor mandiri.
"Untuk PBI, rakyat yang ditanggung oleh negara itu tetap kita tanggung. Ada 96,8 juta dan yang lain-lain jadi hampir 120 juta warga miskin itu masih ditanggung negara," kata Puan dalam keterangannya ibarat dikutip dari laman setkab.go.id, Jumat 6 September 2019.
Sedangakan dalam info yang dilansir oleh KOMPAS, Juli 2019 silam, menyampaikan bahwa penduduk miskin di Indonesia hanya berjumlah 25,14 juta jiwa.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2019 berjumlah 25,14 juta jiwa atau 9,41 persen.
"Presentase kemiskinan di perkotaan turun dari 6,89 persen menjadi 6,69 persen. Sementara di perdesaan turun dari 13,10 persen menjadi 12,85 persen," ujar Suhariyanto di Jakarta, Senin 15 Juli 2019.
Menanggapi simpang siurnya data penduduk miskin di Indonesia, warganet pun berkomentar.
Berita 15 Juli 2019 :— ferizandra (@ferizandra) September 6, 2019
Maret 2019, penduduk miskin Indonesia turun jadi 25,14 juta orang...
Berita 06 September 2019 :
Iuran BPJS Kesehatan naik, Puan : 120 juta warga miskin ditanggung...
Berapa bekerjsama jumlah warga miskin di Indonesia...? 🤔 pic.twitter.com/I3fAYTF49g