Persamaan Habibie dan Anis Matta
Foto ini termasuk yang viral di beberapa group WA saya, dikala beredarnya kabar wafatnya Bapak Habibie. Seperti foto-foto lain dan juga tulisan-tulisan, atau status-status terkait Bapak Habibie, saya menganggapnya biasa saja. Itu mengambarkan betapa dekatnya semua kita dengan Bapak Habibie. Apalagi bagi orang-orang yang benar-benar pernah bersentuhan pribadi dengan beliau, termasuk yang tergambar dalam foto ini. Yakni, antara Bapak Habibie dan Anis Matta.
Ternyata, dikala saya menonton TVOne kemarin, dengan tajuk "Mengenang Habibie", foto ini mempunyai kesamaan yang berarti dan kuat. Tampil dalam program itu di antaranya Karni Ilyas sebagai jurnalis senior dan juga Wapres Jusuf Kalla (JK). Dari begitu banyak keteladan yang diceritakan para nara sumber perihal Bapak Habibie, satu yang mengganjal, bahkan hingga kini masih misterius, yakni bagaimana relasi Bapak Habibie dengan Bapak Soeharto (alm) dan Keluarga Cendana? Apa bergotong-royong yang terjadi?
JK menerima berita dari Maftuh Basyuni, yang dikala itu menjadi pejabat di kantor kepresidenan, bahwa Bapak Soeharto menerima kabar Habibie termasuk yang melaksanakan "kudeta" rahasia terhadapnya. Ada pertemuan di kediaman Habibie dikala itu, doa epilog dibacakan oleh Jimly Asshiddiqie, yang arah-arahnya semoga Pak Harto lekas jatuh. Padahal, sehabis dicek oleh JK, itu tak benar dan doa yang dibacakan Jimly, doa yang umum saja. Pertemuan itu juga pertemuan biasa.
Sebagai wartawan senior, Karni Ilyas, juga membenarkan rumor Habibie rahasia melaksanakan perebutan kekuasaan terhadap Pak Harto itu. Dugaan Karni Ilyas, tampaknya memang ada pihak yang sengaja menghembuskan rumor itu, sehingga memisahkan antara guru dan murid itu, bahkan hingga janjkematian keduanya. Betapa ngerinya sebuah rumor yang tak terang kebenarannya.
Menurut saya di situlah letak relevannya foto ini. Ternyata, ada persamaan yang besar lengan berkuasa antara Bapak Habibie dan Anis Matta. Selain sama-sama berasal dari Sulawesi Selatan, juga sama-sama "dituduh" melaksanakan perebutan kekuasaan rahasia terhadap atasannya. Habibie terhadap Pak Harto dan Anis Matta terhadap Luthfi Hasan Ishaaq (LHI). Padahal, hal itu sama-sama tak pernah dilakukannya. Terpikirkan pun mungkin tidak. Malah, dialah yang menjadi penyelamat dalam situasi "kacau" itu, sebetulnya.
Tapi, sayang, orang-orang di sekitarnya, justru mempercayai rumor adanya perebutan kekuasaan rahasia itu. Sesuatu yang mustahil, ternyata sanggup dipercaya dalam jangka waktu yang begitu panjang. Bahkan, sehabis orang-orang itu wafat sekalipun. Itulah sadisnya rumor yang diolah pihak ketiga atau pihak intelijen, semoga situasi politik sesuai dengan apa yang mereka inginkan. 😭
Jumat, 13 Muharram 1441