Prank Berujung Rumah Sakit: Pria Ini Nyaris Kehilangan Kejantanannya setelah Menjawab Pertanyaan

Ridhmedia
24/09/19, 20:49 WIB
 Pria Ini Nyaris Kehilangan Kejantanannya setelah Menjawab Pertanyaan Prank Berujung Rumah Sakit: Pria Ini Nyaris Kehilangan Kejantanannya setelah Menjawab Pertanyaan

RIDHMEDIA - Seorang anak sekolah berusia 12 tahun harus menjalani operasi yang hampir membinasakan kejantanannya karena lelucon "Bangcock" yang viral sekolah di Inggris baru-baru ini.

Bocah malang itu, yang dikenal sebagai Bailey Summers harus dilarikan ke rumah sakit ketika para ahli bedah bekerja mati-matian dalam upaya menyelamatkan testisnya yang cacat setelah dia ditinju secara brutal di daerah selangkangan karena menjawab pertanyaan, "Apa ibukota Thailand?"

Lelucon yang menjijikkan itu seharusnya adalah permainan kata-kata, ibu kota Thailand: Bangkok.

Tapi lelucon ini sangat tidak lucu karena membuat Bailey mendapat empat jahitan di masing-masing testis dan tinggal di kursi roda selama dua minggu.

Menurut Coconuts, ibu Bailey, yang hanya ingin diidentifikasi sebagai "Emmajayne", dilaporkan mengatakan kepada Teesside Live bahwa, "Saya tidak ingin berbagi ksiah pribadi, tetapi 'bangcocking' ini telah berlangsung untuk sementara waktu di sekolah dan telah menjadi tren bodoh."

Ketika dia dilarikan ke ruang gawat darurat, ahli bedah memberi tahu Emmajayne bahwa putranya berada pada batas waktu yang terbatas dan dia harus menandatangani kedewasaannya jika situasinya mengharuskan:

"Itu adalah kejutan yang tiba-tiba, dokter bedah menjelaskan kami berada pada waktu yang terbatas karena nyeri testis harus dirawat dalam waktu empat jam tanpa kerusakan serius, atau pengangkatan akan diperlukan."

"Saya harus menandatangani formulir untuk mengatakan saya menyetujui kedua testis untuk diambil jika diperlukan. Saya harus menandatangani kedewasaan putra saya."

Untungnya setelah operasi yang melelahkan, Bailey muncul dari unit bedah dengan kedua buah zakarnya masih utuh.

"Dia sangat beruntung," kata ibunya.

Namun, Emmajayne mengatakan bahwa apa yang terjadi pada putranya hanya membuktikan betapa buruknya intimidasi di sekolah.

"Putra saya yang malang adalah contoh dari apa yang bisa terjadi. Ini perlu diperhatikan oleh anak-anak."

Anak-anak perlu ditegur atas tindakan mereka sebelum hal-hal menjadi tidak terkendali karena beberapa konsekuensi bisa berbahaya dan menimbulkan efek permanen.


Sumber: WOB
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+