RIDHMEDIA - Penyakit paru-paru yang parah terkait dengan vaping telah mengambil banyak korban di Amerika Serikat.
Melansir dari Worldofbuzz (8/9/2019), total kematian hingga saat ini berjumlah tiga orang.
Wabah yang mengejutkan terjadi di negara itu dan telah menyebabkan ratusan jatuh sakit dan beberapa lainnya jatuh ke dalam koma.
Investigator mengumumkan, seperti yang dilaporkan oleh NST, bahwa mereka sekarang fokus pada vape kanabis ganja dan produk lain yang mengandung minyak vitamin E.
Seorang ahli paru di North Carolina, Daniel Fox, menjelaskan bahwa penyakit paru-paru bisa terjadi ketika minyak atau zat lipid memasuki paru-paru seperti Vitamin E asetat.
Dalam bentuk uap, itu cenderung melapisi paru-paru dan menimbulkan kerusakan pada organ pernapasan yang halus.
Sumber: NYTimes |
Namun sampai sekarang, pihak federal telah mengatakan bahwa dari sampel yang diperiksa, mereka tidak dapat menemukan zat tunggal yang sama.
Wakil direktur pelaksana penyakit tidak menular di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menjelaskan bahwa saat ini, ada lebih dari 450 kasus penyakit paru terkait vaping, yang merupakan dua kali lipat dari jumlah yang dilaporkan sebelumnya.
CDC sekarang memperingatkan bahaya vaping sampai penyebab penyakit dapat diidentifikasi dan diberantas.
Pasien yang dirawat di rumah sakit melaporkan mengalami kesulitan bernafas dan menderita nyeri dada.
Sampai sekarang, wabah hanya terjadi di Amerika Serikat, meskipun vaping sangat populer secara global, terutama di Indonesia.
Bagi mereka yang suka vape, harap perhatikan e-liquid yang digunakan dalam pena vape Anda.
Kehadiran Vitamin E bisa berakibat fatal.
Sumber: Worldofbuzz