Sederet calon menteri telah dipanggil ke Istana Negara Jakarta hari ini, Senin, 21 Oktober 2019.
(1) Mahfud MD
Nama kesatu yang datang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.
“Saya tidak diberi tahu menteri apa, tapi beliau bercerita problem-problem Indonesia yang sifatnya makro seperti ekonomi, politik, sosial, kemudian yang agak dalam kami diskusi masalah pelanggaran HAM, serta masalah hukum yang kurang menggigit,” kata Mahfud usai bertemu Presiden ditemui di halaman Istana Negara.
Meski belum tahu di posisi mana, Mahfud bersedia menjadi menteri dalam Kabinet Kerja jilid II pemerintahan Presiden Joko Widodo. “Saya nyatakan bersedia. Aku nyatakan siap membantu negara,” katanya.
Menurut dia, Presiden sangat memperhatikan hasil survei di bidang penegakan hukum yang menurutnya pada belakangan ini menurun. Ia menjelaskan, Presiden meminta menterinya kelak bekerja keras menegakkan hukum sebaik-baiknya.
(2) Nadiem Makarim (Pendiri Gojek)
Kehadiran Nadiem di Istana Kepresidenan pagi hari ini buat menjadi bagian dari kabinet baru mendapat apresiasi dari Gojek.
“Kami sangat bangga karna founder Gojek bakal turut membawa Indonesia maju ke panggung dunia. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, dimana visi seorang pendiri startup lokal mendapat pengakuan serta dijadikan contoh buat pembangunan bangsa,” kata Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita, dalam pernyataan yang tertulis di Jakarta, Senin (21/10).
(3) Erick Thohir
Pengusaha yang merupakan mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf ini mengaku siap buat menjadi menteri di Kabinet Kerja Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Hal itu disampaikan Erick seusai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/10/2019).
Erick mengakui dalam pertemuan itu ia ditawari Jokowi buat masuk kabinet. Namun, Erick belum hendak mengungkapkan pos menteri yang ia dapat.
"Masalah posisi seyogianya Presiden yang umumkan," kata Erick.
Erick pun menegaskan kalau ia siap membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Ia juga memastikan bakal mundur dari perusahaan Mahaka Grup yang kini ia pimpin.
"Karena tidak boleh conflict of interest, tentu perlu mundur meskipun berat secara pribadi," kata mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf ini.
(4) Tito Karnavian
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian ikut merapat ke Istana Kepresidenan Jakarta. Namun, Tito tidak mengenakan kemeja putih sebagaimana para calon menteri yang dipanggil Presiden Joko Widodo.
Kapolri tetap mengenakan seragam kepolisian. Namun, sebelumnya telah beredar isu kalau ia bakal menjabat selaku kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Budi Gunawan. Budi yang akrab dengan sebutan BG kabarnya diplot menjadi salah satu anggota kabinet.
(5) Christiany Eugenia Tetty Paruntu
Politikus Partai Golkar yang ketika ini menjabat Bupati Minahasa Selatan.
Tetty mengenakan kemeja putih ketika mendatangi Istana kepresidenan di Jakarta. “Ini bantu kerja,” kata Tetty ketika ditanya wartawan mengenai kepentingannya mendatangi istana kepresidenan Jakarta.
Tetty masih enggan memastikan ketika ditanya apakah ia dihubungi buat menjadi menteri. “Nanti ya, nanti,” tambah Tetty.
(6) Wishnutama
Pendiri media NET Mediatama Televisi, Wishnutama, tiba di Istana sekitar pukul 11.00 WIB.
"Semalam saya dihubungi oleh protokol istana buat datang bertemu presiden hari ini," tutur Wishnutama di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10).
Wishnutama hadir mengenakan kemeja berwarna putih serta celana panjang hitam.
(7) Airlangga Hartarto
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto juga telah menghadap ke Istana. Airlangga ialah inkumben Menteri Perindustrian.
(8) Pratikno
Mantan menteri Sekretaris Negara Pratikno termasuk tokoh yang menyambangi Istana Negara menjelang pengumuman kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Pratikno ke Istana bersama mantan aktivis Fadjroel Rahman serta peneliti dari Populi Center, Nico Harjanto.
Ketiganya kompak mengenakan kemeja putih seperti tokoh lain yang lebih dulu mendatangi Istana. Namun Pratikno enggan merespons pertanyaan wartawan soal kedatangannya ke Istana.
Pratikno tetap berjalan memasuki Istana. Sementara Fadjroel menyebut kedatangannya sebatas mendampingi Pratikno.
"Saya menemani Pak Pratikno," kata Fadjroel kepada wartawan.