RIDHMEDIA - Komisaris Jenderal Idham Aziz sama sekali tidak menyangka dirinya bakal diajukan Presiden Joko Widodo selaku calon tunggal Kapolri.
"Tidak ada firasat, saya seperti yang istri saya bilang, jangankan niat, mimpi pun kami tidak," ujar Idham di Rumah Dinas Kabareskrim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/10).
Tanpa menyebutkan hari kejadian, Idham berkata dia dihubungi ADC atau pengawal pribadi Presiden Joko Widodo. Ia diminta menuju Istana Merdeka, Jakarta pukul 13.15 WIB.
"Karena saya pernah menjadi Kapolda Metro menjadi saya kenal ADC RI 1. Beliau cuma mengatakan, 'Bapak dimana? aku (jawab) menuju ke KPK sebab tengah berjanji bertemu dengan Agus Raharjo (Ketua KPK)'," jelasnya menceritakan.
Usai mendapat perintah itu, Idham pun membatalkan pertemuan dengan Agus Raharjo. Ia kemudian menuju rumah Dinas Kapolri yang ketika itu dijabat Tito Karnavian.
Ia menghadap Tito buat meminta arahan selaku bawahan kepada atasan atas perintah dari Istana tersebut.
"Saya lapor beliau (Tito). 'Pak, saya tadi ditelepon sama ajudan, saya batalkan pertemuan dengan Agus Rahardjo'. aku menghadap beliau (Tito), 'mohon petunjuk Pak Haji'. aku panggil Pak Tito itu Pak Haji," urainya.
Usai pertemuan itu, Idham langsung menuju Istana buat menghadap Presiden Jokowi. Saat itulah langsung diputuskan dia menjadi calon Kapolri.
"Beliau (Presiden) bertanya, 'Pak Idham pensiun kapan?' 'Saya pensiun tanggal 1 Februari 2021'. Beliau bilang, 'Ya sudah, saya sudah putuskan, nanti gantikan Pak Tito, anda kerjakan ini, ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Tito Karnavian lepas jabatan selaku Kapolri setelah dilantik Presiden Jokowi selaku Menteri Dalam Negeri.
Hari ini, Idham Azis serta keluarga menerima pimpinan serta anggota Komisi III DPR di kediamannya. Ini bagian dari rangkaian uji kalayakan serta kepatutan terhadap dirinya yang sudah ditunjuk Presiden selaku calon tunggal Kapolri. (Rmol)