RIDHMEDIA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan kepada Mendikbud Nadiem Makarim dalam rapat terbatas (ratas). Jokowi mengingatkan Indonesia ini bukan cuma soal DKI Jakarta.
Jokowi awalnya berbicara kepada para menterinya agar mendukung reformasi besar-besaran di dunia pendidikan serta kebudayaan serta juga di Kementerian Agama. Jokowi yakin para menterinya paham, apalagi Menko PMK Muhadjir Effendy, yang notabene menteri periode 2014-2019.
"Hanya titip manfaatkan teknologi buat percepatan kualitas pendidikan yang merata serta efisien," kata Jokowi di Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2019).
"Pak Mendikbud, tolong dilihat betul negara kita bukan cuma Jakarta, bukan cuma Jawa. Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, ada 17.000 pulau, 514 kabupaten/kota. Lihatlah yang ada misalnya di Halmahera, lihatlah yang ada di Rote, lihatlah yang ada di Wamena," imbuh Jokowi.
Setelah memantau semua wilayah Indonesia, Jokowi menyebut Mendikbud Nadiem dapat memetakan sistem atau aplikasi apa Sahaja yang bisa dibangun agar ada standar pendidikan yang hampir serupa. Jokowi mau guru hingga murid dimudahkan dalam mengakses pendidikan.
"Baru kita bisa sistem atau aplikasi apa yang perlu dibangun agar ada standardisasi, agar ada sebuah standar kualitas yang nggak usah perlu sama, tapi mirip-mirip, memudahkan guru, memudahkan murid, dalam belajar. Dan juga salah satu tantangan besar kita buat merespons pasar tenaga kerja yang berubah sebab teknologi. Ada shifting job, pergeseran pekerjaan," sebut Jokowi.
Jokowi berkata pergeseran pekerjaan sebab teknologi tidak cuma berefek negatif seperti kehilangan pekerjaan, namun bisa juga menumbuhkan atau memperoleh pekerjaan. Jokowi mau semua hal dipersiapkan dengan baik.
"Kalau kita bisa mempersiapkan justru peluang itu bisa makin banyak sebab berkembangnya emerging job yang menuntut knowledge dari emerging skill serta buat itu review penyesuaian kurikulum besar-besaran perlu kita lakukan sebab dunia sudah berubah sangat cepat, ilmu pengetahuan, ketrampilan sekarang gampang usang," sebut Jokowi.
Jokowi mau selalu ada perkembangan. dia juga menyoroti soal kurikulum serta perbaikan yang bersinggungan dengan kualitas guru.
"Oleh sebab itu perlu di-upgrade, jangan terlambat serta kurikulum pun jangan kaku, perlu fleksibel, sejalan dengan perubahan-perubahan dunia yang kita alami. tidak cuma kurikulum, saya titip diperbaiki yang berkaitan dengan kualitas guru, sebuah aplikasi sistem yang mempercepat sehingga peningkatan pemerataan kualitas pendidikan betul-betul dirasakan oleh murid-murid kita," ucap Jokowi.
"Manfaatkan teknologi digital buat memperluas, mempercepat, memudahkan akses pelayanan di bidang pendidikan maupun di bidang kesehatan serta semuanya dipermudah dengan teknologi digital. Dan saya juga nggak usah memberitahu Dikbud maupun Menkes sebab pengetahuan di bidang ini beliau berdua sudah ngerti. Lebih ngerti dari saya," Jokowi menambahkan.[dtk]