[RIDHMEDIA] Nasehat Gus Qoyyum ke Felix Siauw:
Hadits:
أمن العصبية أن يحب الرجل قومه قال لا ولكن من العصبية أن يعين الرجل قومه على الظلم
Hadits ini didapatkan Gus Qoyyum dari abahnya. Abahnya Gus Qoyyum memperoleh hadits tersebut dari Syaikh Yasin Al-Padangi. Sedang Syaikh Yasin meriwayatkannya dari Hadratusyaikh KH. Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama.
Rasulullah saw pernah ditanya, apakah tergolong fanatisme (ashobiyah) seseorang yang mencintai kaumnya (mencintai golongannya, mencintai jam'iyahnya, mencintai partainya)? Rasulullah menjawab: Tidak. Akan tetapi yang disebut fanatisme (ashobiyah) ialah seseorang yang membela kaumnya, membenarkan kaumnya yang melakukan Kedzoliman!
Jelas di sini, Kalau orang NU cinta NU serta Nahdliyyin itu tidaklah salah. Orang Muhammadiyah bangga dengan Muhammadiyyin itu tak berdosa. Orang Persis, Orang PKB, Orang PKS, Gerindra serta seterusnya saling sokong di antara mereka itu ialah suatu kewajaran yang niscaya.
Yang tak boleh itu saling sokong dalam kedzoliman.
Nasehat Gus Qoyyum ini tak cuma buat Felix Siauw, tapi buat kita semua Umat Islam. Agar jangan sekali-kali membela kedzoliman walaupun itu kelompok/golongan/ormas/partai kita sendiri.
KH Abdul Qoyyum Mansur (Gus Qoyyum) ialah pengasuh Pondok Pesantren An-Nur, Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Beliau cucu pendiri NU KH Kholil.
Kakeknya dari jalur abah bernama K.H. Kholil. Masyarakat Lasem biasa mengenalnya dengan nama “Mbah Kholil”. Nama asli Mbah Kholil ialah Masyhuri.
Bukan banyak orang tahu Kalau Mbah Kholil merupakan Teman akrab K.H. Hasyim Asy’ari waktu belajar di Mekah. Mbah Kholil ini pula yang ikut berperan aktif dalam pendirian Nahdlatul Ulama di Surabaya pada 1926.
[Selengkapnya Video]