Sujiwo Tejo Sindir Fahri Hamzah : Pejabat Hanya Jongos, Rakyat Komisarisnya

Ridhmedia
31/10/19, 18:39 WIB

RIDHMEDIA -  Pesan menohok disampaikan budayawan Sujiwo Tejo kepada mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.

Hal ini terkait cuitan yang diposting jejaring Twitter pribadi milik Fahri Hamzah soal dirinya kekinian mengaku selaku rakyat biasa, bukan pejabat lagi.

Bermula dari Fahri yang menanggapi kicauan aktivis Ananda Badudu tentang wawancara dirinya dalam acara podcast unggahan kanal YouTube Deddy Corbuzier.

Ananda menilai wawancara yang terjadi gagal, lantaran pewawancara takluk di hadapan narasumber.

"Dalam dunia jurnalistik, wawancara (vlog) @DeddyCorbuzier dengan @FahriHamzah yaitu contoh wawancara gagal sebab pewawancara tidak berdaya disetir narasumber. Itu bisa terjadi karena: 1. pewawancara minim pengetahuan serta tidak banyak riset, 2. keberpihakan pewawancara tidak jelas," cuit Ananda Badudu, Selasa (29/10/2019).

Sebagai tanggapan, Fahri Hamzah pun membalas Kalau ia kini siap terlibat dalam mermacam acara asal diberi kebebasan menyampaikan pendapat serta membeberkan bukti temuannya.

Hal itu sebab dirinya mengaku sudah menjadi rakyat biasa, bukan siapa-siapa setelah tidak lagi menjabat selaku anggota parlemen.

"Saya siap diundang oleh siapapun...asal saya bebas buka data..karena saya kan bukan siapa-siapa sekarang..rakyat biasa. Yang saya buka juga data lama...sudah saya sampaikan dulu...orang gak percaya sebab citra pejabat gak bagus".

Di lain pihak, pernyataan Fahri itu mengundang atensi Sujiwo Tejo, khususnya soal sebutan rakyat biasa, bukan siapa-siapa.

ia menganggap justru pejabatlah yang bukan siapa-siapa. Mereka bekerja buat rakyat yang notabene selaku penguasa negera.

"Rakyat biasa bukan siapa-siapa? Justru pejabatlah yang bukan siapa-siapa. Pejabat hanya jongos/cecunguk/suruhan/pegawai rakyat. Tapi rakyat yaitu Komisaris Utama di negeri ini," kata Sujiwo Tejo.

Secara gamblang, Sujiwo Tejo pun menyebut cuitan Fahri Hamzah salah total sehingga harus dikomentari.

"Kali ini twit Bang Fahri salah total tingkat dewa sehingga harus kutanggapi. Biasanya hanya salah-salah kecil yang aku males komen," imbunya. [sc]

Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+