RIDHMEDIA - Pertemuan Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem, Surya Paloh dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi sebuah pembelajaran politik.
Tidak tanpa alasan, menurut Analis politik dari Lembaga Survey Kedai Kopi Hendri Satrio, bertemunya Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman merupakan praktik belajar berpolitik Nasdem gaya PDI Perjuangan.
Pria yang kerap disapa Hensat ini menambahkan, Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri serta Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto melaksanakan pertemuan sebelum Prabowo memutuskan buat geser dari oposisi menjadi koalisi.
“Nasdem ini sebenarnya belajar juga dari PDIP, kan PDIP bisa tuh berkoalisi sama Prabowo. Unjuk gigi aja ia (Nasdem). Situ (PDIP) bisa gaet Prabowo, gue juga bisa gaet oposisi PKS,” ungkap Hensat, Jumat (1/11).
Hensat menambahkan Nasdem sedang memperbanyak kawan politik agar kekuasannya bisa langgeng di dunia politik.
“Ini menjadi pengalaman penting buat Nasdem, kalau kalau ingin langgeng di kekuasaan ya enggak ada tuh oposisi abadi, perlu ada koalisi yang dipelihara juga. Makanya kemudian ini dilakukan oleh Nasdem. Tujuannya sama aja, ngebanyakin temen,” jelasnya.
Saat disinggung apakah ada kemungkinan Nasdem serta PKS membahas Pilpres 2024, Hensat menegaskan, terlalu jauh kalau pertemuan itu buat membahas Pilpres.
"Ini ingin pilkada 2020, 2024 kejauhan,” pungkasnya. [rm]