Presiden Joko Widodo memberikan pidato khusus dalam acara pertemuan CEO se-ASEAN-Korea Selatan. Dari pantauan detikcom, Jokowi hadir pukul 11.00 waktu Busan dan langsung berpidato usai Perdana Menteri Thailand.
Sejumlah Menteri turut mendampingi seperti Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Duta Besar RI buat Korea Selatan Umar Hadi.
Jokowi menggunakan Bahasa Indonesia dalam pidatonya. Para CEO kemudian menggunakan alat penerjemah buat mendengarkan dan mengetahui pidato Jokowi.
Dalam pidatonya, Jokowi membahas tentang potensi resesi ekonomi global, pembangunan infrastruktur, ekonomi digital sampai 'rayuan' kepada pengusaha ASEAN dan Korsel agar menanamkan investasi di Indonesia.
Perkara ini sebab Indonesia ketika ini mempunyai potensi yang besar buat berkembang. Mulai dari pembangunan infrastruktur yang dilakukan, penguatan ekonomi menggunakan teknologi sampai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Terkait infrastruktur, Jokowi berkata Indonesia ketika ini tengah gencar membangun infrastruktur demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Tahun depan Indonesia bakal menggelar Forum Infrastruktur dan konektivitas di Kawasan Indo-Pasifik. Aku undang semua pelaku usaha buat hadir merebut peluang investasi infrastruktur dan konektivitas di Indonesia dan juga Kawasan Indo-Pasifik," kata Jokowi di Gedung Pertemuan Bexco II, Busan, Korea Selatan, Senin (25/11/2019). [detik.com]
Sejumlah Menteri turut mendampingi seperti Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Duta Besar RI buat Korea Selatan Umar Hadi.
Jokowi menggunakan Bahasa Indonesia dalam pidatonya. Para CEO kemudian menggunakan alat penerjemah buat mendengarkan dan mengetahui pidato Jokowi.
Dalam pidatonya, Jokowi membahas tentang potensi resesi ekonomi global, pembangunan infrastruktur, ekonomi digital sampai 'rayuan' kepada pengusaha ASEAN dan Korsel agar menanamkan investasi di Indonesia.
Perkara ini sebab Indonesia ketika ini mempunyai potensi yang besar buat berkembang. Mulai dari pembangunan infrastruktur yang dilakukan, penguatan ekonomi menggunakan teknologi sampai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Terkait infrastruktur, Jokowi berkata Indonesia ketika ini tengah gencar membangun infrastruktur demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Tahun depan Indonesia bakal menggelar Forum Infrastruktur dan konektivitas di Kawasan Indo-Pasifik. Aku undang semua pelaku usaha buat hadir merebut peluang investasi infrastruktur dan konektivitas di Indonesia dan juga Kawasan Indo-Pasifik," kata Jokowi di Gedung Pertemuan Bexco II, Busan, Korea Selatan, Senin (25/11/2019). [detik.com]