Presiden Jokowi: Asean Dan Korea Mempunyai Potensi Besar Di Bidang Industri Kreatif

Ridhmedia
25/11/19, 13:47 WIB

Sumber Daya Manusia yaitu kunci bagi lompatan ekonomi sebuah negara. Untuk itulah, Presiden Joko Widodo mengingatkan pentingnya revitalisasi pendidikan guna menciptakan link and match antara pendidikan dan dunia kerja.

Pernyataan ini disampaikan Presiden Jokowi saat menyampaikan tentang perlunya terobosan dalam peningkatan kualitas SDM.

Dalam forum ASEAN-Republic of Korea (RoK) CEO Summit yang dihelat di Busan Exhibition and Convention Center (BEXCO) pada Senin, 25 November 2019, Presiden Jokowi menyampaikan tiga terobosan, dua terobosan lainnya yaitu pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan pengembangan energi terbarukan mutlak perlu dilakukan.

“SDM juga kunci bagi sebuah negara buat antisipasi potensi ekonomi masa depan,” ucap Presiden Jokowi.

Bahkan Presiden Jokowi berpandangan Jika ekonomi masa depan yaitu industri kreatif dan digital.

“ASEAN dan Korea mempunyai potensi besar dalam industri kreatif,” tutur Presiden Jokowi.

Presiden menyebutkan dalam Bloomberg Innovation Index pada tahun 2014-2017 menempatkan Korea Selatan pada peringkat teratas di sektor industri kreatif.

“Ekspor industri kreatif ROK menyumbang USD 5,79 miliar ke perekonomian nasionalnya. ASEAN dengan lebih dari 647 juta penduduk adalah aset bagi pengembangan industri kreatif,” ujar Presiden Jokowi.

Lebih lanjut Presiden menyebutkan Jika penguatan kerjasama ekonomi kreatif ASEAN dan Korea bakal menjadi lompatan besar di kawasan.

Dalam konteks tersebut, Indonesia telah mengeluarkan peta jalan Making Indonesia 4.0 buat membangun industri yang berdaya saing global di era digital.

“Industri kreatif dan digital yaitu salah satu “The Next Big Thing” Indonesia. Indonesia kini menjadi tuan rumah perusahaan-perusahaan Decacorn, Unicorn dan Startups,” ucap Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengundang partisipasi pelaku usaha Korea Selatan dalam mendukung tumbuh kembang Startups di Indonesia yang potensinya masih sangat besar. [setneg.go.id]
Komentar

Tampilkan

Terkini