Ridhmedia - Pengamat politik Rocky Gerung angkat bicara perihal kasus skandal Jiwasraya. Menurutnya permasalahan ini bakal berlangsung lama karena ada banyak kepentingan politis.
Dilansir dari TribunWow.com, Minggu (29/12/2019), mulanya Rocky memperingatkan pemerintah apabila tidak kunjung menyelesaikan kasus Jiwasraya, maka nantinya akan berpengaruh terhadap legitimasi pemerintah.
"Kalau kasus ini tidak dibedah anatominya, untuk melihat seluruh aspek sebelumnya dari kerajaan yang namanya BUMN," kata Rocky di acara `SARITA` realita TV.
"Itu berarti legitimasi pemerintah akan turun terus karena ini akan jadi beban," tambahnya.
Kemudian Rocky membahas bagaimana ada kemungkinan Anggota DPR sengaja memperlambat pembuatan Pansus untuk kepentingan mereka masing-masing.
"Mungkin juga anggota DPR ini atau politisi menganggap tunggu dulu deh nanti kita bikin Pansus pertengahan Februari, ketika krisis mulai berlangsung," ujar Rocky.
"Semua ini player (pemain) politik, dia mau cari keuntungan dari suatu peristiwa," tambahnya.
Rocky mengatakan memang kasus Jiwasraya akan berdampak buruk terhadap iklim investasi di Indonesia.
"Publik merasa kita dipermainkan, orang menganggap memang indeks investasi kita akan turun juga kalau internasional lihat ini (kasus Jiwasraya)," katanya.
"Tapi mereka tidak peduli, karena mereka mau dapat kepentingan, gain (keuntungan) yang cepat-cepat," lanjut Rocky.
Rocky kemudian membahas sekilas soal pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang pernah menyebut dirinya tidak memiliki beban.
Ia menduga adanya pernyataan tersebut membuat para oknum di pemerintah saling berkomplot untuk mencari keuntungannya masing-masing.
"Karena presiden bilang saya tidak punya beban di periode kedua, politisi juga bilang kita enggak punya beban mari sama-sama main buat saling rampok, ambil sesuatu yang paling menguntungkan untuk investasi 2020 ada Pilkada dan segala macam," papar Rocky.
Rocky kemudian menyamakan kasus Jiwasraya dengan skandal Bank Century.
"Century juga begitu dimainkan sebagai isu politik dipanjangin supaya remeh-remeh bisa dikumpulin, kan pikiran otak politisi begitu," tambahnya.
Sumber: law-justice.co
Dilansir dari TribunWow.com, Minggu (29/12/2019), mulanya Rocky memperingatkan pemerintah apabila tidak kunjung menyelesaikan kasus Jiwasraya, maka nantinya akan berpengaruh terhadap legitimasi pemerintah.
"Kalau kasus ini tidak dibedah anatominya, untuk melihat seluruh aspek sebelumnya dari kerajaan yang namanya BUMN," kata Rocky di acara `SARITA` realita TV.
"Itu berarti legitimasi pemerintah akan turun terus karena ini akan jadi beban," tambahnya.
Kemudian Rocky membahas bagaimana ada kemungkinan Anggota DPR sengaja memperlambat pembuatan Pansus untuk kepentingan mereka masing-masing.
"Mungkin juga anggota DPR ini atau politisi menganggap tunggu dulu deh nanti kita bikin Pansus pertengahan Februari, ketika krisis mulai berlangsung," ujar Rocky.
"Semua ini player (pemain) politik, dia mau cari keuntungan dari suatu peristiwa," tambahnya.
Rocky mengatakan memang kasus Jiwasraya akan berdampak buruk terhadap iklim investasi di Indonesia.
"Publik merasa kita dipermainkan, orang menganggap memang indeks investasi kita akan turun juga kalau internasional lihat ini (kasus Jiwasraya)," katanya.
"Tapi mereka tidak peduli, karena mereka mau dapat kepentingan, gain (keuntungan) yang cepat-cepat," lanjut Rocky.
Rocky kemudian membahas sekilas soal pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang pernah menyebut dirinya tidak memiliki beban.
Ia menduga adanya pernyataan tersebut membuat para oknum di pemerintah saling berkomplot untuk mencari keuntungannya masing-masing.
"Karena presiden bilang saya tidak punya beban di periode kedua, politisi juga bilang kita enggak punya beban mari sama-sama main buat saling rampok, ambil sesuatu yang paling menguntungkan untuk investasi 2020 ada Pilkada dan segala macam," papar Rocky.
Rocky kemudian menyamakan kasus Jiwasraya dengan skandal Bank Century.
"Century juga begitu dimainkan sebagai isu politik dipanjangin supaya remeh-remeh bisa dikumpulin, kan pikiran otak politisi begitu," tambahnya.
Sumber: law-justice.co