Basuki Nilai Rest Area Diisi Pikap Jika Tanpa KFC, Muhammadiyah: Apa Benar?

Ridhmedia
11/12/19, 07:47 WIB

RIDHMEDIA - Muhammadiyah tersentak mendengar penyataan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono yang mengatakan rest area tanpa KFC dan Starbuck hanya dipenuhi oleh mobil pikap. Hal ini seharusnya menjadi perhatian karena bisa memengaruhi kondisi UMKM di Indonesia.

"Terima kasih (Presiden) Jokowi. Perhatianmu terhadap usaha dalam negeri dan UMKM serta koperasi benar-benar tampak ketika engkau dalam rapat terbatas beberapa hari yang lalu mengungkapkan rasa kecewanya melihat keberadaan tenant asing seperti KFC dan Starbucks di rest area tol atau kawasan infrastruktur baru di Indonesia. Memang demikianlah keadaannya dan kita mengharapkan fenomena ini ke depan hendaknya bisa berubah," kata Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, kepada wartawan, Rabu (11/12/2019).

Anwar tersentak saat Basuki mengatakan keberadaan kios asing harus tetap ada di rest area Solo-Surabaya. Dia berharap ada kajian soal letak permasalahan terkait umkm.

"Kita juga sangat tersentak dengan komentar menteri PUPR yang mengatakan 'kehadiran kios asing tersebut tetap harus ada, karena tanpa itu seperti yang kita lihat di rest area Solo-Surabaya katanya, isinya pick up semua'. Untuk itu muhammadiyah mengimbau para pihak terutama pemerintah, dunia usaha dan perguruan tinggi untuk secara bersama-sama mengkaji di mana letak masalah dan kesalahannya," ucap Anwar.

"Apakah benar kalau tidak ada restoran-restoran asing tersebut maka masyarakat yang melintas di jalan tol tersebut tidak akan mampir sehingga yang akan kita lihat hanya pikap semua," sambungnya.

Anwar berharap permasalahan UMKM ini tak dianggap sepele karena bisa mengganggu kedaulatan ekonomi di Indonesia. Dia juga meminta agar pihak terkait memberi solusi sehingga Indonesia bisa menjadi 'Tuan' di negeri sendiri.

"Kalau itu benar usaha-usaha dan langkah-langkah apa yang harus kita lakukan agar kita bisa menjadi Tuan di negeri kita sendiri. Kita jangan menganggap sepele hal yang dirisaukan oleh Presiden Jokowi ini karena hal ini jelas akan sangat mengganggu kedaulatan ekonomi kita, karena itu Muhammadiyah mengimbau semua pihak terutama menteri yang terkait untuk secara bersama-sama dengan kementerian lain termasuk di dalamnya Kementerian Koperasi dan UMKM tentunya untuk mencari solusi," ujar Anwar.

Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan mengenai keberadaan tenant asing di rest area. Tenant asing seperti KFC dan Starbucks disinggung oleh Presiden Jokowi dalam rapat terbatas di istana karena dianggap masih mendominasi ruang di rest area tol atau kawasan infrastruktur baru di Indonesia.

Dalam Rapat Terbatas (Ratas) tentang Pemberdayaan UMKM Tahun 2020, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/12) kemarin, Jokowi menyampaikan kekecewaannya terkait keberadaan kios asing penjual ayam goreng dan minuman kopi di nyaris seluruh rest area tol di Indonesia. Jumlahnya bahkan dinilai Jokowi mengalahkan keberadaan kios lokal yang seharusnya menjadi prioritas pemerintah.

"Yang lalu-lalu, rest area itu pasti isinya kalau kopi ya kopi itu saja, kalau ayam ya ayam itu saja. Ini mulai harus digeser dengan sesekali produk-produk lokal, ayam lokal banyak sekali sekarang, kopi lokal yang bagus juga banyak sekarang ini," kata Jokowi.

Menurut Basuki, keberadaan kios asing perlu sebagai penarik bagi masyarakat yang melewati jalan tol untuk singgah. Namun jumlahnya telah diatur agar tak lebih banyak dibanding yang lokal.

"(kios asing) itu tetap harus ada seperti Starbucks atau KFC, karena tanpa itu, seperti yang kita liat di rest area Solo-Surabaya, isinya pick up semua," ujar Basuki.[dtk]
Komentar

Tampilkan

Terkini