RIDHMEDIA - Media sudah menyebut-nyebut namanya sebagai calon anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi. Tiba di saat pelantikan, rupanya mantan Ketua KPK jilid 1 Taufiequrachman Ruki batal, padahal Presiden Jokowi sebelumnya pernah menyatakannya sebagai salah satu calon Dewas KPK.
Menanggapi itu, Taufiequrachman menduga lantaran dia merupakan pensiunan Polri. Sehingga, Jokowi mempertimbangkan hal tersebut agar di tubuh KPK tidak dikuasai oleh unsur Polri.
"Mungkin salah satu pertimbangannya itu, saya pikir itu benar, daripada orang bilang jeruk makan jeruk, benar," ucap Ruki kepada Kantor Berita Politik RMOL usai menghadiri acara Serah Terima Jabatan dan Pisah Sambut Pimpinan KPK, di Gedung Penunjang, Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat malam, 20/12/19.
Untuk diketahui, Ketua KPK periode sekarang juga dijabat oleh orang Polri, yaitu Komjen Firli Bahuri. Namun, Ruki mengaku tidak kecewa batal diangkat menjadi Dewas KPK. Bahkan, dia mengaku senang rekannya Tumpak Hatorangan Panggabean yang juga mantan pimpinan KPK jilid 1 itu yang dipilih menjadi Ketua Dewas KPK.
"Saya tidak pernah berkeinginan dan tidak pernah berharap, karena nanti kalau tidak diangkat juga saya tidak kecewa. Tapi jujur saya senang karena yang diangkat adalah Pak Pangabean," jelas dia.
Menurut Ruki, Tumpak merupakan orang yang paham betul persoalan yang ada di KPK. Sehingga dia yakin Tumpak mampu mengatasi persoalan tersebut.
"Pak Pangabean adalah orang yang tahu banyak tentang KPK ini, dan dia tahu apa yang menjadi masalah dan tahu apa yang harus diperbaiki. Jujur saja SOP yang dibuat oleh jilid 1 dulu arsitektur Bapak Pangabean, jadi menurut saya dia adalah orang yang benar orang yang the right men and the right place," pungkasnya. [mc]