RIDHMEDIA - Polda Metro Jaya pastikan poster daftar pencarian orang (DPO) yang diduga pelaku persekusi terhadap anggota Banser NU di Pondok Pinang, Jakarta Selatan adalah hoax.
Dalam poster pencarian orang itu diduga dikeluarkan oleh Polda Metro Jaya. Bahkan, tertulis sebuah nomor telepon untuk dihubungi jika masyarakat mengetahui keberadaan orang dalam foto tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan daftar pencarian orang alias DPO.
“Itu hoax, kita tidak pernah mengeluarkan poster DPO, itu kasus masih selediki,” kata Yusri saat dikonfirmasi, Rabu (11/12).
Menurut Yusri, kasus tersebut masih belum ada yang ditetapkan menjadi tersangka. Pasalnya, saat ini penyidik masih mengumpulkan barang bukti.
“Belum ada yang tersangka, ini didalami di Polres Selatan ya, masih mencari alat bukti dan saksi-saksi,” ungkapnya.
Diketahui, video dua anggota Banser NU dipersekusi seorang pemuda viral di media sosial. Dibagikan oleh akun twitter @nahdlatululama, kejadian tersebut terjadi di daerah Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Korban persekusi adalah anggota Banser NU Depok bernama Eko dan seorang rekannya.
Keduanya dipaksa mengucapkan kata ‘Takbir’ bersama pelaku persekusi namun Eko dan rekannya tidak mau. Lalu pelaku sambil membentak, mengatakan, “Lu Islam bukan? Kafir dong lu!”
“Islam yang benar tidak mudah mengkafirkan. Peristiwa ini terjadi di Pondok Pinang, Jaksel. Eko adalah Kader Banser kota Depok yang membanggakan, tdk emosional & menjawab dengan akhlaq terpuji. Sementara yg memaksa takbir ini, justru mencoreng wajah Islam dengan paksaan dan makian,” cuit akun Nahdatul Ulama. [ps]
Dalam poster pencarian orang itu diduga dikeluarkan oleh Polda Metro Jaya. Bahkan, tertulis sebuah nomor telepon untuk dihubungi jika masyarakat mengetahui keberadaan orang dalam foto tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan daftar pencarian orang alias DPO.
“Itu hoax, kita tidak pernah mengeluarkan poster DPO, itu kasus masih selediki,” kata Yusri saat dikonfirmasi, Rabu (11/12).
Menurut Yusri, kasus tersebut masih belum ada yang ditetapkan menjadi tersangka. Pasalnya, saat ini penyidik masih mengumpulkan barang bukti.
“Belum ada yang tersangka, ini didalami di Polres Selatan ya, masih mencari alat bukti dan saksi-saksi,” ungkapnya.
Diketahui, video dua anggota Banser NU dipersekusi seorang pemuda viral di media sosial. Dibagikan oleh akun twitter @nahdlatululama, kejadian tersebut terjadi di daerah Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Korban persekusi adalah anggota Banser NU Depok bernama Eko dan seorang rekannya.
Keduanya dipaksa mengucapkan kata ‘Takbir’ bersama pelaku persekusi namun Eko dan rekannya tidak mau. Lalu pelaku sambil membentak, mengatakan, “Lu Islam bukan? Kafir dong lu!”
“Islam yang benar tidak mudah mengkafirkan. Peristiwa ini terjadi di Pondok Pinang, Jaksel. Eko adalah Kader Banser kota Depok yang membanggakan, tdk emosional & menjawab dengan akhlaq terpuji. Sementara yg memaksa takbir ini, justru mencoreng wajah Islam dengan paksaan dan makian,” cuit akun Nahdatul Ulama. [ps]