Bos BUMN Tukang Nyinyir Bikin Erick Thohir Jengkel

Ridhmedia
05/12/19, 10:24 WIB
RIDHMEDIA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyinggung keberadaan direksi BUMN 'nyinyir'. Mereka ialah bos BUMN yang memberi kritik padahal bekerja di BUMN.

Mulanya, Erick menekankan, ada beberapa hal yang mesti dimiliki oleh direksi BUMN. Erick menyebut, yang harus dimiliki oleh direksi BUMN ialah akhlak yang baik.

Dia menjelaskan, akhlak yang baik mesti dimiliki oleh bos BUMN. Sebab, jabatan direksi merupakan amanah.

"Satu akhlak, karena ini kan amanah, mereka kan putra-putri terbaik ketika dikasih kesempatan untuk memimpin ya mesti akhlaknya dulu yang baik," katanya di Pacific Place Jakarta Selatan, Rabu (4/11/2019).

Kemudian, Erick menyebut, direksi BUMN mesti punya loyalitas yang jelas yakni kepada pemerintah. Kemudian, Erick menyinggung direksi yang suka memberi kritik.

Namun, kritik itu tidak disampaikan kepadanya secara langsung justru berkembang di luar.

"Yang kedua penting sekali bahwa mereka itu punya loyalitas yang jelas kepada pemerintah, kepada presiden. Kalau mereka sendiri mengkritisi, tapi kerja di BUMN bukan berarti saya anti kritisi tapi harus dikritisi tapi langsung. Jangan lewat media. Kalau dia kerja di BUMN mengkritisi BUMN tapi lewat media itukan nggak etis. Orang cari makan di BUMN," paparnya.

Erick melanjutkan, direksi memiliki tim kerja. Tim kerja itulah yang secara bersama-sama mencari solusi terhadap suatu masalah.

Menurut Erick, jika kritik berkembang di luar justru tak menyelesaikan masalah. Erick kemudian menambahkan, jika direksi tak punya loyalitas lebih baik jadi swasta.

"Itu kan dia ada teamwork di dalamnya apakah itu komisaris, direksi mereka harus duduk bersama cari solusi. Kalau mereka mengkritik berarti kritik diri sendiri yang tidak memberikan solusi. Nah kalau mereka nggak loyal ya udah nggak usah di BUMN jadi aja swasta," sambungnya.

Selain itu, Erick menekankan dirinya tak butuh direksi yang merasa pintar. Erick mengatakan, hanya butuh direksi yang mau bekerjasama.

"Dan yang lain saya juga tidak mau direksi yang 'keminter' artinya akal-akalan. Saya nggak perlu orang pinter, tapi orang yang bisa solid, kerja sama, gotong royong supaya semua pinter," tutupnya.[dtk]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+