RIDHMEDIA - Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar jadi sorotan dan sudah meminta maaf terkait frasa 'kubu sebelah' dalam kicauannya. Ketum PKPI yang juga menjabat Stafsus Presiden, Diaz Hendropriyono, meminta warganet alias netizen membantu memberikan saran yang membangun.
"Alangkah baiknya jika para netizen juga bisa membantu mereka dengan memberikan saran-saran sesuai dengan tupoksi mereka, misalkan ke Angkie terkait pemberdayaan kaum difabel yang berjumlah 21 juta jiwa, atau ke Billy terkait rencananya untuk melahirkan 100 entrepreneurs per tahun dari wilayah timur Indonesia," kata Diaz kepada detikcom, Minggu (1/12/2019).
Diaz mengimbau supaya netizen tidak sekadar memberikan nyinyiran kepada para stafsus milenial, termasuk Billy. Diaz meminta masyarakat memberikan kesempatan agar para stafsus milenial bekerja dan berkarya.
Masyarakat silakan saja mencermati kinerja para stafsus milenial. Namun jangan hanya 'nyinyiran' saja yang diberikan. Berikan mereka ruang dan kesempatan untuk belajar. Mereka adalah pekerja keras dan mampu beradaptasi dengan cepat," ucap Diaz.
Billy dalam beberapa hari terakhir disorot karena cuitannya di medsos. Diaz menyebut belum mengetahui apakah Billy sudah diberikan pengarahan mengenai etika menggunakan medsos.
"Saya tidak tahu apakah Billy sudah mendapatkan brief mengenai socmed atau belum. Namun, yang jelas, ada satu narasi besar yang dibangun dari istana. Para stafsus milenial juga harus seirama dengan narasi yang disampaikan oleh presiden," jelas Diaz.
Sebelumnya, Billy jadi sorotan karena frase 'kubu sebelah' dalam kicauannya. Billy mengatakan tak bermaksud tendensius ke kelompok masyarakat mana pun. Dia juga telah menghapus tweet tersebut.
"Assalamu'alaikum dan salam sejahtera untuk kita semua. Saya pertama memohon maaf atas kesalahpahaman yang muncul karena salah 1 cuitan saya yang menggunakan kata yang menimbulkan multitafsir, yaitu kata: 'Kubu'," kata Billy kepada detikcom, Minggu (1/12).[dtk]
"Alangkah baiknya jika para netizen juga bisa membantu mereka dengan memberikan saran-saran sesuai dengan tupoksi mereka, misalkan ke Angkie terkait pemberdayaan kaum difabel yang berjumlah 21 juta jiwa, atau ke Billy terkait rencananya untuk melahirkan 100 entrepreneurs per tahun dari wilayah timur Indonesia," kata Diaz kepada detikcom, Minggu (1/12/2019).
Diaz mengimbau supaya netizen tidak sekadar memberikan nyinyiran kepada para stafsus milenial, termasuk Billy. Diaz meminta masyarakat memberikan kesempatan agar para stafsus milenial bekerja dan berkarya.
Masyarakat silakan saja mencermati kinerja para stafsus milenial. Namun jangan hanya 'nyinyiran' saja yang diberikan. Berikan mereka ruang dan kesempatan untuk belajar. Mereka adalah pekerja keras dan mampu beradaptasi dengan cepat," ucap Diaz.
Billy dalam beberapa hari terakhir disorot karena cuitannya di medsos. Diaz menyebut belum mengetahui apakah Billy sudah diberikan pengarahan mengenai etika menggunakan medsos.
"Saya tidak tahu apakah Billy sudah mendapatkan brief mengenai socmed atau belum. Namun, yang jelas, ada satu narasi besar yang dibangun dari istana. Para stafsus milenial juga harus seirama dengan narasi yang disampaikan oleh presiden," jelas Diaz.
Sebelumnya, Billy jadi sorotan karena frase 'kubu sebelah' dalam kicauannya. Billy mengatakan tak bermaksud tendensius ke kelompok masyarakat mana pun. Dia juga telah menghapus tweet tersebut.
"Assalamu'alaikum dan salam sejahtera untuk kita semua. Saya pertama memohon maaf atas kesalahpahaman yang muncul karena salah 1 cuitan saya yang menggunakan kata yang menimbulkan multitafsir, yaitu kata: 'Kubu'," kata Billy kepada detikcom, Minggu (1/12).[dtk]