RIDHMEDIA - Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi, maju di Pilkada Solo. Tentu hal tersebut menjadi perbincangan hangat. Banyak pihak bertanya kesiapan Gibran untuk terjun ke dunia politik.
Dilansir dari wartaekonomi.co.id, Selasa (10/12/2019), Wakil Sekjen DPP Gerindra, Andre Rosiade, menyebut tak ada yang bisa menghalangi hak konstitusi Gibran.
"Itu haknya beliau. Tentu, kita tidak bisa menghalang-halangi beliau, gara-gara dia putra Presiden, dia enggak boleh maju Pilkada. Itu kita menghalangi hak konstitusi beliau," kata Andre di Jakarta.
Menurutnya, rakyat akan memilih pemimpin berdasarkan kinerjanya. Bila dianggap baik, pasti akan terpilih. Kata dia, biarkan proses pemilu yang berjalan.
"Kita uji saja di pemilu nanti," ujar Andre.
Dia menjelaskan bahwa dalam pemilu yang menentukan rakyat sebagai pemilih. Sebab, di era demokrasi, rakyat tak bisa diatur-atur. Begitupun, keinginan mantu Jokowi, Bobby Nasution yang siap maju di Pilkada Kota Medan.
"Kalau rakyat menginginkan Bobby, pasti menang. Namun, kalau rakyat tidak menginginkan, sulit untuk menang. Jadi, semuanya pulang ke masyarakat," kata Andre.
Terkait cara Gibran membeli es teh yang diisukan sebagai pencitraan, ia menilai itu hal remeh temeh. Menurutnya, saat ini rakyat makin cerdas.
"Rakyat sekarang sudah makin cerdas. tidak gampang terpukau dengan pencitraan. Jadi, saya enggak ingin mengomentari (foto tersebut). Terserah Mas Gibran, mau ngapain saja itu hak beliau," kata Andre. [ljc]
Dilansir dari wartaekonomi.co.id, Selasa (10/12/2019), Wakil Sekjen DPP Gerindra, Andre Rosiade, menyebut tak ada yang bisa menghalangi hak konstitusi Gibran.
"Itu haknya beliau. Tentu, kita tidak bisa menghalang-halangi beliau, gara-gara dia putra Presiden, dia enggak boleh maju Pilkada. Itu kita menghalangi hak konstitusi beliau," kata Andre di Jakarta.
Menurutnya, rakyat akan memilih pemimpin berdasarkan kinerjanya. Bila dianggap baik, pasti akan terpilih. Kata dia, biarkan proses pemilu yang berjalan.
"Kita uji saja di pemilu nanti," ujar Andre.
Dia menjelaskan bahwa dalam pemilu yang menentukan rakyat sebagai pemilih. Sebab, di era demokrasi, rakyat tak bisa diatur-atur. Begitupun, keinginan mantu Jokowi, Bobby Nasution yang siap maju di Pilkada Kota Medan.
"Kalau rakyat menginginkan Bobby, pasti menang. Namun, kalau rakyat tidak menginginkan, sulit untuk menang. Jadi, semuanya pulang ke masyarakat," kata Andre.
Terkait cara Gibran membeli es teh yang diisukan sebagai pencitraan, ia menilai itu hal remeh temeh. Menurutnya, saat ini rakyat makin cerdas.
"Rakyat sekarang sudah makin cerdas. tidak gampang terpukau dengan pencitraan. Jadi, saya enggak ingin mengomentari (foto tersebut). Terserah Mas Gibran, mau ngapain saja itu hak beliau," kata Andre. [ljc]