Ini Spesifikasi Jet Tempur RI-Korsel yang Dinego Prabowo

Ridhmedia
15/12/19, 11:26 WIB
RIDHMEDIA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto tengah menegosiasikan ulang alutsista jet tempur Korean Fighter Experimental/Indonesian Fighter Experimental (KF-X/IF-X) karena dianggap kemahalan. Jet tempur ini merupakan proyek kerja sama Korea Selatan-Indonesia.

Pada Jumat (13/12) pekan ini, Prabowo melaporkan masalah-masalah alutsista kepada Menko Polhukam Mahfud Md. Prabowo mengaku diminta Presiden Jokowi melakukan negosiasi harga alutsista sebelum melakukan pembelian.

"Alutsista dianggap mungkin terlalu mahal. Sedang ditinjau kembali, kita sedang me-review, mengkaji. Kita diperintah menego kembali begitu oleh Bapak Presiden," kata Prabowo.

Sebenarnya proyek ini sudah cukup lama direncanakan. Berdasarkan catatan detikcom, pada 2009 Indonesia menyatakan minat untuk terlibat, yang ditandai dengan penandatangan letter of intent (LoI). Kemudian, LoI ini berlanjut dengan kesepakatan pengembangan bersama. Rencana kerja sama itu diperkuat dengan pertemuan pemerintah Indonesia dengan Korsel pada Maret 2019.

Rencananya, pesawat tersebut diproduksi sebanyak 168 unit yang terbagi Korsel 120 unit dan Indonesia diperkirakan 48 unit. Produksi massal rencananya dimulai pada 2026. Saat ini jet tempur itu dalam tahap pengembangan menuju pembuatan purwarupa atau prototipe.

Seperti apa spesifikasi jet tempur ini?

Pesawat ini memiliki panjang 51,3 kaki (15,6 meter), panjang sayap 35,2 kaki (10,72 meter), berat maksimum untuk take off 53.200 lb, dengan kecepatan maksimum hingga 1,9 Mach.

Dilansir Antara, bentuk fisik KF-X/IF-X sekilas mirip F-22 Raptor, bermesin 2 dengan sayap tegak ganda dan rancangan kokpit serta bagian depan fuselage serupa, pun pada kompartemen bomb bay-nya yang tersembunyi.

Ini Spesifikasi Jet Tempur RI-Korsel yang Dinego PrabowoJet tempur KFX/IFX (Achmad Dwi Afriyadi/detikFinance)

Jet tempur KF-X/IF-X akan dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara MBDA Meteor dan Diehl (Infra Red Imaging System Tail/Thrust Vector-Controlled) IRIS-T. IRIS-T adalah program yang dipimpin Jerman untuk mengembangkan rudal udara-ke-udara infra merah jarak pendek untuk menggantikan Sidewinder AIM-9 yang digunakan di beberapa negara anggota NATO.

KF-X/IF-X akan memiliki versi kursi tunggal dan ganda yang didukung oleh dua mesin General Electric F414. Pesawat supersonik ini juga dilengkapi sistem radar yang bisa menangkap pergerakan lawan dari segala penjuru. Sistem itu juga bisa menangkap pergerakan sejumlah lawan. [dtk]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+