Jokowi Dorong Swasta, Maaf Investor Tak Tertarik Tol Ibu Kota

Ridhmedia
18/12/19, 17:51 WIB
RIDHMEDIA - Upaya Presiden Jokowi menarik investor swasta dalam pembangunan ibu kota nyatanya tak mudah. Di bidang pembangunan tol misalnya, investor tol belum tertarik masuk menanamkan modal pada pembangunan tol.

Investor asal Hong Kong yaitu CEO Road King Expressway International Holdings Limited, Willy Chow mengaku belum tertarik menanamkan modalnya dalam rencana pemindahan ibu kota baru.

"Kami lebih memilih untuk tidak berinvestasi di lahan hijau (belum dibangun). Mungkin dua atau tiga tahun mendatang kami berpartisipasi," katanya ketika ditanya ketertarikan dalam berinvestasi di ibu kota baru di kantor Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), Jakarta Rabu (18/12/2019).

Willy Chow dengan perusahaannya Kings Key Limited sudah resmi mengambil alih dua ruas tol di Pulau Jawa, yakni ruas tol Solo-Ngawi serta ruas tol Ngawi-Kertosono-Kediri milik Waskita Toll Road. Mereka berinvestasi senilai Rp 2,5 triliun pada ruas tol tersebut.

Investasi tersebut merupakan yang pertama kalinya bagi Willy dalam menanamkan modalnya di Indonesia. Dia menilai projek di Pulau Jawa masih lebih seksi dibanding kawasan lainnya di Indonesia, termasuk di ibu kota baru.

Apalagi, dengan kondisi tanah yang masih kosong dan belum ada pembangunan masif, maka itu menjadi pertaruhan besar bagi investor. Namun, dia tidak menutup kemungkinan untuk berinvestasi di ibu kota baru.

"Kami akan coba pengalaman pertama, berharap menjadi pengalaman bagus untuk bangun jalan-jalannya baru lainnya di luar Jawa," katanya.

Berbeda dengan investor asing, dari BUMN PT. Waskita Toll Road (WTR) sudah memastikan ikut ambil bagian dari projek di pembangunan ibu kota. Mereka akan membangun tol yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara. Tol itu akan membelah sungai sejauh 7 Km dalam jembatan laut.

Direktur Utama PT Waskita Toll Road (WTR) Herwidiakto mengakui bahwa nilai yang akan dikeluarkan tidak sedikit. "Sekitar Rp 15 triliun, sekarang prosesnya sedang dalam tahap kajian," katanya di Jakarta, Rabu (18/12/2019). [cnbc]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+