RIDHMEDIA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku ogah menghadiri acara groundbreaking atau peletakan batu pertama pada proyek apapun yang nasib pembangunannya tidak jelas.
Hal itu dia katakan saat meresmikan pabrik baru polyethylene PT Chandra Asri Petrochemical di Cilegon, Banten, Jumat (6/12/2019).
Jokowi mengaku pernah menghadiri acara peletakan batu pertama proyek pembangunan pabrik petrokimia, namun setelah itu nasib pembangunannya tidak jelas.
"Oleh sebab itu, pembangunan pabrik baru (Chandra Asri) merupakan langkah konkret seperti ini yang diperlukan oleh negara kita," tuturnya.
"Bukan wacana 'Pak saya mau bangun Pak', silahkan, saya tunggu 5 tahun, tapi 1 saja nggak, ngomong saja, kita masih defisit segitu gedenya, kemarin saya sampaikan akan datang kalau pabriknya sudah jadi dan beroperasi, kalau groundbreaking saya sudah nggak mau, saya naruh batunya, saya tunggu 5 tahun kok nggak diundang pembukaan, ternyata tidak dibangun," sambungnya.
Chandra Asri baru saja mengoperasikan pabrik baru polyethylene dengan nilai US$ 380 juta. Pabrik ini memiliki kapasitas 400 ribu ton.
Eks Gubernur Jakarta ini menceritakan pengalamannya saat baru menjabat sebagai Presiden Indonesia. Pada saat itu dirinya gemar mendatangi acara groundbreaking sebuah proyek. Salah satunya yang didatangi adalah proyek jalan tol Trans Sumatera mulai dari Lampung sampai Aceh.
"Yang ingin saya ceritakan, Saya masih mau saat itu groundbreaking. Belum lama dilantik. Sudah groudbreaking, di Lampung, dekat Bakauheni. Setelah peletakan batu pertama di situ, ada masyarakat yang bisikin saya, 'pak di sini sudah groundbreaking 3 kali pak'," kata Jokowi sambil tersenyum.
Setelah mendengar informasi tersebut, Jokowi pun lantas memantau langsung kegiatan pembangunan jalan tol Trans Sumatera. Dirinya mengaku sudah delapan kali mendatangi proyek tersebut dan hasilnya kini sudah tersambung dari Lampung sampai Palembang.
"Sekarang sudah tembus ke Palembang, sebentar lagi Kayu Agung ke Palembang, dalam waktu 4 tahun tembus Aceh. Kalau nggak dicek hanya groundbreaking," ungkap Jokowi.[dtk]
Hal itu dia katakan saat meresmikan pabrik baru polyethylene PT Chandra Asri Petrochemical di Cilegon, Banten, Jumat (6/12/2019).
Jokowi mengaku pernah menghadiri acara peletakan batu pertama proyek pembangunan pabrik petrokimia, namun setelah itu nasib pembangunannya tidak jelas.
"Oleh sebab itu, pembangunan pabrik baru (Chandra Asri) merupakan langkah konkret seperti ini yang diperlukan oleh negara kita," tuturnya.
"Bukan wacana 'Pak saya mau bangun Pak', silahkan, saya tunggu 5 tahun, tapi 1 saja nggak, ngomong saja, kita masih defisit segitu gedenya, kemarin saya sampaikan akan datang kalau pabriknya sudah jadi dan beroperasi, kalau groundbreaking saya sudah nggak mau, saya naruh batunya, saya tunggu 5 tahun kok nggak diundang pembukaan, ternyata tidak dibangun," sambungnya.
Chandra Asri baru saja mengoperasikan pabrik baru polyethylene dengan nilai US$ 380 juta. Pabrik ini memiliki kapasitas 400 ribu ton.
Eks Gubernur Jakarta ini menceritakan pengalamannya saat baru menjabat sebagai Presiden Indonesia. Pada saat itu dirinya gemar mendatangi acara groundbreaking sebuah proyek. Salah satunya yang didatangi adalah proyek jalan tol Trans Sumatera mulai dari Lampung sampai Aceh.
"Yang ingin saya ceritakan, Saya masih mau saat itu groundbreaking. Belum lama dilantik. Sudah groudbreaking, di Lampung, dekat Bakauheni. Setelah peletakan batu pertama di situ, ada masyarakat yang bisikin saya, 'pak di sini sudah groundbreaking 3 kali pak'," kata Jokowi sambil tersenyum.
Setelah mendengar informasi tersebut, Jokowi pun lantas memantau langsung kegiatan pembangunan jalan tol Trans Sumatera. Dirinya mengaku sudah delapan kali mendatangi proyek tersebut dan hasilnya kini sudah tersambung dari Lampung sampai Palembang.
"Sekarang sudah tembus ke Palembang, sebentar lagi Kayu Agung ke Palembang, dalam waktu 4 tahun tembus Aceh. Kalau nggak dicek hanya groundbreaking," ungkap Jokowi.[dtk]