RIDHMEDIA - Teriakan siap mati syahid berkumandang dalam aksi di depan Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (13/12).
Dalam Aksi Bela Nabi dan Agama yang digelar PA 212, ratusan massa datang untuk menuntut Sukmawati Soekarnoputri, Gus Muwafiq, dan Ade Armando agar segera dipenjara.
Sementara teriakan tidak takut mati syahid berkumandang saat seorang orator meminta agar delegasinya diterima oleh Mabes Polri, sehingga tujuan dari aksi bisa disalurkan langsung.
Namun karena jawaban tidak kunjung datang dari pihak kepolisian, mereka kemudian mengancam untuk bertahan melaksanakan aksi.
"Tolong pak polisi izinkan delegasi kami supaya bisa cepat masuk supaya kita bisa cepat pulang," tutur salah seorang orator dari mobil komando, Jumat (13/12).
Orator itu kemudian bertanya kepada massa aksi yang hadir. Jika tidak diterima, maka mereka tidak akan pulang. Orator juga memastikan massa tidak akan gentar untuk bertahan.
"Nanti disiram watercannon? Nggak takut. Nanti digas airmata? Nggak takut. Nanti ditembak peluru? Udah biasa," tutur orator memastikan massanya tidak gentar.
Dia turut menegaskan bahwa massa yang hadir dalam aksi tersebut sudah berniat mati syahid, sehingga tidak akan takut pada apapun.
"Apabila aksi ini kita pulang dalam kendaraan bermotor, kita mati dalam perjalanan pulang, maka kita dikatakan mati syahid saudara. Siap mati syahid ? siap," teriak massa.
Orator kemudian meminta agar pihak kepolisian untuk tidak menakuti mereka yang menggelar aksi. Mereka yakin dalam aksinya akan mendapat pertolongan Allah dan siap mati sahid.
"Pak polisi jangan takuti kami. Kami kelihatannya lemah, ibu-ibu, tapi kami siap mati syahid, apabila kita niat mati syahid, maka pertolongan Allah pasti datang," pungkasnya..
Adapun hingga berita ini ditulis sejumlah perwakilan massa telah diperkenankan untuk masuk melakukan audiensi bersama pihak kepolisian. Aksi sendiri masih terus berlangsung. [rmol]
Dalam Aksi Bela Nabi dan Agama yang digelar PA 212, ratusan massa datang untuk menuntut Sukmawati Soekarnoputri, Gus Muwafiq, dan Ade Armando agar segera dipenjara.
Sementara teriakan tidak takut mati syahid berkumandang saat seorang orator meminta agar delegasinya diterima oleh Mabes Polri, sehingga tujuan dari aksi bisa disalurkan langsung.
Namun karena jawaban tidak kunjung datang dari pihak kepolisian, mereka kemudian mengancam untuk bertahan melaksanakan aksi.
"Tolong pak polisi izinkan delegasi kami supaya bisa cepat masuk supaya kita bisa cepat pulang," tutur salah seorang orator dari mobil komando, Jumat (13/12).
Orator itu kemudian bertanya kepada massa aksi yang hadir. Jika tidak diterima, maka mereka tidak akan pulang. Orator juga memastikan massa tidak akan gentar untuk bertahan.
"Nanti disiram watercannon? Nggak takut. Nanti digas airmata? Nggak takut. Nanti ditembak peluru? Udah biasa," tutur orator memastikan massanya tidak gentar.
Dia turut menegaskan bahwa massa yang hadir dalam aksi tersebut sudah berniat mati syahid, sehingga tidak akan takut pada apapun.
"Apabila aksi ini kita pulang dalam kendaraan bermotor, kita mati dalam perjalanan pulang, maka kita dikatakan mati syahid saudara. Siap mati syahid ? siap," teriak massa.
Orator kemudian meminta agar pihak kepolisian untuk tidak menakuti mereka yang menggelar aksi. Mereka yakin dalam aksinya akan mendapat pertolongan Allah dan siap mati sahid.
"Pak polisi jangan takuti kami. Kami kelihatannya lemah, ibu-ibu, tapi kami siap mati syahid, apabila kita niat mati syahid, maka pertolongan Allah pasti datang," pungkasnya..
Adapun hingga berita ini ditulis sejumlah perwakilan massa telah diperkenankan untuk masuk melakukan audiensi bersama pihak kepolisian. Aksi sendiri masih terus berlangsung. [rmol]