RIDHMEDIA - Mobil dinas baru Bupati Karanganyar yang menuai pro dan kontra akhirnya mengaspal. Perjalanan pertama mobil berkelir oranye ini tak jauh-jauh, menuju Gedung DPRD Karanganyar untuk mengantar Bupati ikuti rapat paripurna.
Mobil Wrangler Rubicon seharga Rp 1,9 miliar tersebut, tiba di rumah dinas pada Selasa sore (24/12) lalu. Plat AD 1 F berwarna merah menegaskan bahwa ini adalah mobil dinas, bukan pribadi.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan, kendaraan baru ini akan digunakan untuk kebutuhan dinasnya, tergantung medan yang akan dikunjungi.
"Ya sesuai kebutuhan. Dan ini memang untuk offroad. Ini kalau naik gunung ke mana-mana sesuai, untuk medan terjal juga layak, dan bagus itu," jelas Juliyatmono, Kamis (26/12), dikutip Kantor Berita RMOLJateng.
Dirinya mengaku sudah mencoba mobil tersebut untuk berkeliling rumah dinas. Adapun pada Kamis kemarin mobil dinas mewah tersebut untuk pertama kalinya digunakan untuk kepentingan hadir dalam rapat paripurna di gedung DPRD Karanganyar.
"Ini sudah dicoba (ke gedung DPRD)," paparnya.
Sementara itu, pegiat sosial kemasyarakatan yang tergabung dalam komunitas Masyarakat Handarbeni Karanganyar (Mahaka), Kiswadi Agus sebut hadirnya mobil dinas baru Bupati Karanganyar justru menjadi pertanyaan.
Dia menilai, kendaraan dinas seharusnya empat pintu yakni bisa untuk rombongan. Sebab tidak mungkin bupati akan berdinas hanya seorang diri.
"Tapi mobil dinas Rubicon ini adalah dua pintu, justru terlihat lebih personal," paparnya.
Dia menilai, keberadaan mobil dinas baru kurang relevan dengan situasi sekarang.
Ada beberapa persoalan lain yang butuh perhatian lebih. Seperti masih banyak warga yang hidupnya di bawah garis kemiskinan, masalah RTLH, rumah yang seharusnya dapat bantuan masih banyak yang belum mendapatkannya.
"Hal tersebut bisa menjadi kontroversi, di saat Bupati naik Robicon sport dua pintu seharga hampir Rp 2 miliar apakah tidak mencederai hati rakyat," tandasnya. [rmo]
Mobil Wrangler Rubicon seharga Rp 1,9 miliar tersebut, tiba di rumah dinas pada Selasa sore (24/12) lalu. Plat AD 1 F berwarna merah menegaskan bahwa ini adalah mobil dinas, bukan pribadi.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan, kendaraan baru ini akan digunakan untuk kebutuhan dinasnya, tergantung medan yang akan dikunjungi.
"Ya sesuai kebutuhan. Dan ini memang untuk offroad. Ini kalau naik gunung ke mana-mana sesuai, untuk medan terjal juga layak, dan bagus itu," jelas Juliyatmono, Kamis (26/12), dikutip Kantor Berita RMOLJateng.
Dirinya mengaku sudah mencoba mobil tersebut untuk berkeliling rumah dinas. Adapun pada Kamis kemarin mobil dinas mewah tersebut untuk pertama kalinya digunakan untuk kepentingan hadir dalam rapat paripurna di gedung DPRD Karanganyar.
"Ini sudah dicoba (ke gedung DPRD)," paparnya.
Sementara itu, pegiat sosial kemasyarakatan yang tergabung dalam komunitas Masyarakat Handarbeni Karanganyar (Mahaka), Kiswadi Agus sebut hadirnya mobil dinas baru Bupati Karanganyar justru menjadi pertanyaan.
Dia menilai, kendaraan dinas seharusnya empat pintu yakni bisa untuk rombongan. Sebab tidak mungkin bupati akan berdinas hanya seorang diri.
"Tapi mobil dinas Rubicon ini adalah dua pintu, justru terlihat lebih personal," paparnya.
Dia menilai, keberadaan mobil dinas baru kurang relevan dengan situasi sekarang.
Ada beberapa persoalan lain yang butuh perhatian lebih. Seperti masih banyak warga yang hidupnya di bawah garis kemiskinan, masalah RTLH, rumah yang seharusnya dapat bantuan masih banyak yang belum mendapatkannya.
"Hal tersebut bisa menjadi kontroversi, di saat Bupati naik Robicon sport dua pintu seharga hampir Rp 2 miliar apakah tidak mencederai hati rakyat," tandasnya. [rmo]