RIDHMEDIA - Jajaran Wantimpres yang dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang komentar Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti.
Mu’ti mengatakan negara punya kecenderungan pro kepada kalangan konglomerat. Ia merasa presiden tidak pernah memerhatikan kader Muhammadiyah, terutama dalam komposisi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
"Persoalannya juga Muhammadiyah tidak konglomerat. Sementara ada kecenderungan negara ini hanya berpihak pada konglomerat," kata Mu'ti dalam Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (13/12).
Mu'ti terang-terangan menyinggung jajaran Wantimpres yang dilantik Jokowi. Ia bilang tidak ada satupun anggota Wantimpres yang miskin. Bahkan ia berseloroh, kepada jemaah untuk tidak berharap bisa jadi pejabat jika bukan orang kaya.
Menurut Mu’ti, syarat utama menjadi bagian dari pemerintah di Indonesia adalah dengan menjadi orang kaya.
Lihat saja yang orang yang dilantik jadi Wantimpres tadi itu. Itu kan 'kulluhum jami'an minal aghniya' (semuanya dari kalangan kaya) dan tidak satupun yang 'minal fuqara wal masakin' (dari kaum fakir dan kaum miskin)," ujarnya disambut tawa jemaah. (Rmol)