Ridhmedia - Sulit menemukan keterkaitan kepentingan Presiden Joko Widodo dalam pengungkapan kasus Novel Baswedan. Terlebih jika dikaitkan dengan pencitraan politik guna mendapatkan citra baik di mata masyarakat.
“Saya pikir enggak terlalu dipentingkan karena beliau enggak punya interest apa-apa kan. Dalam kondisi sekarang saja kelihatan bahwa beliau punya keterbatasan dalam memenuhi kemauan partai. Makanya ada hubungan lagi (dikait-kaitkan dengan kasus Novel), dia mau apa?” ucap Ray usai forum diskusi Leadership Outlook 2020: Potret Kinerja Pemimpin Potensial yang diselenggarakan KAHMI Institute di Hotel Double Tree, Pegangsaan, Jakarta Pusat, Selasa (31/12).
Terlepas dari anggapan kasus Novel yang dijadikan amunisi politik pemerintah, kata Ray, Jokowi lebih penting menjaga kepercayaan masyarakat untuk memperkuat amunisinya dalam berhadapan dengan partai.
Tapi kan masih ada waktu 4 tahun dia jadi presiden. Kalau dia kehilangan kepercayaan publik, partainya akan makin kuat mencegkeram dirinya. Dan itu membuat dia sulit di masa datang,” tandasnya. (Rmol)