RIDHMEDIA - Ribuan umat Islam menggelar Aksi Bela Uighur di Kedubes China di Jakarta, Jumat, 27 Desember 2019.
Yang spesial adalah kehadiran Seyit Tumturk selaku Ketua Majelis Nasional Turkistan Timur. Perwakilan muslim Uighur itu turut memberikan orasi saat Aksi Bela Uighur.
Ada beberapa poin-poin tuntutan yang disampaikan dalam demo Aksi Bela Muslim Uighur:
1. Mengecam dan mengutuk keras tindakan zalim Rezim Komunis China terhadap muslim Uighur.
2. Menuntut Pemerintah Komunis China agar menghentikan segala perampasan dan Pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap umat Islam Uighur.
3. Menuntut Pemerintah Komunis China untuk tidak melarang peribadatan umat Islam Uighur serta tidak melarang Al-Qur'an untuk dibaca dan disebarluaskan.
4. Menuntut Pemerintah Komunis China membuka akses kepada penyelidik Independen Internasional.
5. Meminta OKI untuk membentuk tim investigasi dan membawa hasil investigasi pelanggaran HAM tersebut ke International Criminal Court.
6. Mengecam Pemerintah Indonesia yang berpangku tangan dalam persoalan bangsa Uighur, dan mengutuk keras apabila tidak menjalankan sila kemanusiaan yang adil dan beradab serta menghapuskan penjajahan dan penindasan dari muka bumi karena diamnya pemerintah berarti menentang Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.
7. Menyerukan kepada rakyat Indonesia umumnya dan umat Islam khususnya untuk memboikot pembelian/konsumsi dari produsen-distributor-retailer China dan menarik seluruh simpanan dari sistem perbankan milik China dan menghentikan seluruh proyek kerja sama dengan China dalam segala bentuknya.
Dalam aksi ini, massa membawa spanduk-spanduk yang dibawa bertuliskan 'China Stop Genocide Ethnic of Uyghurs!', 'Shame on You China fo Snatching Freedom of Uighur', dan 'Over One Millions Uyghurs Arbitralrily Detained in China, Indonesia Must Speak Up!'.
[Video - Orasi Seyit Tumturk saat Aksi Bela Uighur di Kedubes China]
Sumber: beritaislam.org
Yang spesial adalah kehadiran Seyit Tumturk selaku Ketua Majelis Nasional Turkistan Timur. Perwakilan muslim Uighur itu turut memberikan orasi saat Aksi Bela Uighur.
Ada beberapa poin-poin tuntutan yang disampaikan dalam demo Aksi Bela Muslim Uighur:
1. Mengecam dan mengutuk keras tindakan zalim Rezim Komunis China terhadap muslim Uighur.
2. Menuntut Pemerintah Komunis China agar menghentikan segala perampasan dan Pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap umat Islam Uighur.
3. Menuntut Pemerintah Komunis China untuk tidak melarang peribadatan umat Islam Uighur serta tidak melarang Al-Qur'an untuk dibaca dan disebarluaskan.
4. Menuntut Pemerintah Komunis China membuka akses kepada penyelidik Independen Internasional.
5. Meminta OKI untuk membentuk tim investigasi dan membawa hasil investigasi pelanggaran HAM tersebut ke International Criminal Court.
6. Mengecam Pemerintah Indonesia yang berpangku tangan dalam persoalan bangsa Uighur, dan mengutuk keras apabila tidak menjalankan sila kemanusiaan yang adil dan beradab serta menghapuskan penjajahan dan penindasan dari muka bumi karena diamnya pemerintah berarti menentang Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.
7. Menyerukan kepada rakyat Indonesia umumnya dan umat Islam khususnya untuk memboikot pembelian/konsumsi dari produsen-distributor-retailer China dan menarik seluruh simpanan dari sistem perbankan milik China dan menghentikan seluruh proyek kerja sama dengan China dalam segala bentuknya.
Dalam aksi ini, massa membawa spanduk-spanduk yang dibawa bertuliskan 'China Stop Genocide Ethnic of Uyghurs!', 'Shame on You China fo Snatching Freedom of Uighur', dan 'Over One Millions Uyghurs Arbitralrily Detained in China, Indonesia Must Speak Up!'.
[Video - Orasi Seyit Tumturk saat Aksi Bela Uighur di Kedubes China]
Sumber: beritaislam.org