RIDHMEDIA - Kehadiran pendakwah keturunan Tionghoa Felix Xiau di acara Reuni 212 sedikit berbeda. Felix hadir di tengah kerumunan jemaah, ia enggan untuk naik ke atas panggung.
Menanggapi hal ini, di hadapkan kerumunan massa, Felix menjelaskan alasannya.
“Karena saya sangat merindukan ketika 212 pertama kali, temen-temen tahu kan, saya keliling-keliling untuk menunjukkan kepada orang bahwa kita dateng bukan karena benci Cina. Karena kalau kita benci Cina, saya sudah dihabisi di depan,” ujarnya.
Felix beralasan jika kehadirannya di acara ini adalah untuk mempererat kebersamaan.
“Kita datang karena peduli sama agama kita. 2019 ini, saya sudah bilang sama teman-teman termasuk para habaib, saya mau coba untuk di belakang aja. Saya mau temuin temen-temen sekalian, mau nyapa temen-temen sekalian, walaupun tidak semua bisa disapa, minimal apa yang sudah ada di depan, bukan mau memecah forum, tidak, tapi saya cuma ingin mendapatkan energi-energi sharing sama temen-temen yang ada di belakang. Kita tahu tidak semua orang bisa di depan,” imbuhnya.
Tak lupa Felix juga mengkritisi pandangan orang mengenai acara Reuni 212.
“Yang ingin saya tegaskan, kita tahu orang-orang punya banyak persepsi tentang acara 212, yang ikut acara 212 insyaallah orang-orang ikhlas, tapi ada banyak di luar sana yang mereka mau ikut, tapi mereka takut, khawatir, ada yang di luar sana merasa bahwa ketika tidak bisa ikut karena satu hal mereka lantas merasa bahwa kita menjudge mereka, kita menghakimi mereka, bahwa yang enggak dateng itu bukan muslim, enggak sama sekali. Maka kita pengen kasih tahu pada mereka hadirnya kita di sini itu untuk apa? Kita cuma pengen kenikmatan kebersamaan. Karena bagi saya secara pribadipribadi, saya pergi umroh dan saya mendapatkan perasaan seperti itu. Ya Allah, ketika orang-orang berkumpul cuma karena Allah,” tegasnya.
Menurutnya, jika tidak ada alasan lain orang ingin hadir ke Reuni 212.
“Kalau tidak ada kebersamaan, tidak ada ukhuwah, ngapain orang ke acara 212? Lihat Monas? Kalau bukan karena kebersamaan yang kita cari kehidmatan ketika bisa bareng bareng ngapain kita dateng ke 212?,” tambahnya.
Menurutnya, ajang Reuni 212 bisa menjadi wadah untuk mengenalkan Islam.
“Ini yang juga harus kita sampein kepada orang-orang bahwa muslim itu respect. Muslim itu membuat orang merasa nyaman. Muslim itu tidak menjudge orang, ini yang pengen saya sampaikan pada orang orang,” ujarnya. [iin]
Menanggapi hal ini, di hadapkan kerumunan massa, Felix menjelaskan alasannya.
“Karena saya sangat merindukan ketika 212 pertama kali, temen-temen tahu kan, saya keliling-keliling untuk menunjukkan kepada orang bahwa kita dateng bukan karena benci Cina. Karena kalau kita benci Cina, saya sudah dihabisi di depan,” ujarnya.
Felix beralasan jika kehadirannya di acara ini adalah untuk mempererat kebersamaan.
“Kita datang karena peduli sama agama kita. 2019 ini, saya sudah bilang sama teman-teman termasuk para habaib, saya mau coba untuk di belakang aja. Saya mau temuin temen-temen sekalian, mau nyapa temen-temen sekalian, walaupun tidak semua bisa disapa, minimal apa yang sudah ada di depan, bukan mau memecah forum, tidak, tapi saya cuma ingin mendapatkan energi-energi sharing sama temen-temen yang ada di belakang. Kita tahu tidak semua orang bisa di depan,” imbuhnya.
Tak lupa Felix juga mengkritisi pandangan orang mengenai acara Reuni 212.
“Yang ingin saya tegaskan, kita tahu orang-orang punya banyak persepsi tentang acara 212, yang ikut acara 212 insyaallah orang-orang ikhlas, tapi ada banyak di luar sana yang mereka mau ikut, tapi mereka takut, khawatir, ada yang di luar sana merasa bahwa ketika tidak bisa ikut karena satu hal mereka lantas merasa bahwa kita menjudge mereka, kita menghakimi mereka, bahwa yang enggak dateng itu bukan muslim, enggak sama sekali. Maka kita pengen kasih tahu pada mereka hadirnya kita di sini itu untuk apa? Kita cuma pengen kenikmatan kebersamaan. Karena bagi saya secara pribadipribadi, saya pergi umroh dan saya mendapatkan perasaan seperti itu. Ya Allah, ketika orang-orang berkumpul cuma karena Allah,” tegasnya.
Menurutnya, jika tidak ada alasan lain orang ingin hadir ke Reuni 212.
“Kalau tidak ada kebersamaan, tidak ada ukhuwah, ngapain orang ke acara 212? Lihat Monas? Kalau bukan karena kebersamaan yang kita cari kehidmatan ketika bisa bareng bareng ngapain kita dateng ke 212?,” tambahnya.
Menurutnya, ajang Reuni 212 bisa menjadi wadah untuk mengenalkan Islam.
“Ini yang juga harus kita sampein kepada orang-orang bahwa muslim itu respect. Muslim itu membuat orang merasa nyaman. Muslim itu tidak menjudge orang, ini yang pengen saya sampaikan pada orang orang,” ujarnya. [iin]