RIDHMEDIA - Bakal calon (bacalon) Walikota Tangsel, Siti Nur Azizah membuat bacalon lain meradang. Pasalnya, putri Wakil Presiden Marif Amin itu telah memotong tahapan penjaringan yang telah dilakukan oleh DPC Partai Hanura.
Hal ini diketahui dengan pernyataan DPP Partai Hanura yang secara resmi telah mendukung Siti Nur Azizah di Pilkada Tangsel 2020.
Kontan hal ini memancing kritikan dari bacalon lainnya. Seperti diutarakan Tomi Patria yang menyebut kalau pengusungan oleh DPP terjadi, Partai Hanura tidak konsisten.
Mereka tidak konsiten kalau gitu. Dia (partai) buka pendaftaran tapi DPP mengusung yang lain," terang Tomi, Selasa (17/12), dilansir Kantor Berita RMOLBanten.
Tomi pun menginginkan Partai Hanura bisa bijaksana dalam menyikapi perkembangan Pilkada Tangsel 2020, meski Hanura hanya mendapatkan satu kursi.
"Partai Hanura juga harus bisa menciptakan kepemimpinan yang baik. Dengan memberikan contoh bahwa proses seleksi harus melalui mekanisme yang baik dan memberikan ruang dan kesempatan buat kader terbaik Tangsel," lanjutnya.
Bahkan, Tomi secara terang-terangan siap mengikuti tahapan partai dan beradu konsep dengan bacalon lain. Ia juga berharap agar DPP Hanura tidak main potong jalur dalam pelaksanaan penjaringan.
"Meski kami bukan siapa-siapa tapi kami siap untuk diuji. Biar masyarakat yang menilai. Jangan dibiasakan namanya proses main potong. Ini pelajaran buat partai lain jangan melakukan yang sama. Karena partai punya kesempatan buat milih kader sendiri," tandas Tomi.
Senada dengan Tomi, bacalon lain dari instansi militer, Kolonel Beben Nurfadilah mengatakan sebaiknya partai harus melaksanakan tahapan-tahapan penjaringan seperti yang sudah diatur.
"Ya kalau saya kan itu pribadi beliau lah ya. Memang kan kalau dilihat dari tahapan-tahapan yang dilakukan Hanura di tingkat DPC itukan baru kemarin seleksi penjaringan. Saya juga baru ikut kemarin," imbuh Beben.
Beben justru mengibaratkan sebagai bacalon yang beretika harus mengikuti semua tahapan partai. Meskipun, nantinya keputusan ada di DPP.
"Harusnya tahapannya dulu ya, tapi kan beliau bilang katanya beliau hanya silaturahmi ya, bukan deklarasi ya. Kalau sudah ngeklaim ya, menurut saya memang semua pada prinsipnya nanti semua penentuan di DPP," katanya.
"Ya tapi kan tahapan-tahapannya lah, kalau kita sebagai orang yang beretika, ikutin dulu tahapan-tahapannya lah ya. Ini kan seolah-olah DPC merasa terlewati," jelasnya.
Beben yang juga mengaku banyak mengenal nama-nama penting di kalangan Partai, lebih tidak menunjukan seperti yang ditunjukan Azizah.
"Ya walaupun saya kenal sama yang di atas, ya saya silahturahmi lah, ya tidak menunjukan bahwa saya boleh meminta dukungan. Tapi tahapannya harus dilalui, kalau saya begitu, saya merangkul juga yang di DPC," katanya.
Harus dilalui mekanisme formal dan di pusat pun harus mengacu. Istilahnya itu protap SOP yang dibuat, walaupun diakhir penentuan DPP, tapikan tahapannya sudah dilalui oleh kita," demikian Beben. (Rmol)