RIDHMEDIA - Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto baru-baru ini telah menunjuk lima kader sebagai Jurubicara Partai Gerindra. Penunjukan tersebut tak bisa dilepaskan dengan posisi Gerindra yang masuk ke dalam kabinet pemerintahan Jokowi-Maruf.
Demikian disampaikan oleh Director Survei and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara. Keputusan Prabowo untuk berkoalisi dengan pemerintah harus diakui tak semuanya disetujui oleh kader.
Hal itu terlihat dengan beberapa kader parpol berlambang kepala garuda yang masih vokal mengritisi kebijakan pemerintah.
"Publik sering terdistorsi karena pernyataan yang kerap berbeda makna dan tujuan sebenarnya dari elite Gerindra. Padahal Gerindra sudah bukan lagi oposisi, tetapi koalisi dengan pemerintah," kata Igor Dirgantara kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (9/12).
Adanya lima jubir ini juga sekaligus untuk 'menangkis' pernyataan-pernyataan beberapa kader yang mungkin berseberangan dengan pemerintah.
Kelimanya dipandang Prabowo lebih memahami kepentingan Gerindra saat ini.
"Mereka bisa dimaknai sebagai sumber resmi Gerindra agar tidak offside dalam memberikan keterangan," sambungnya.
Sebaliknya, ke lima jubir, yakni Sufmi Dasco Ahmad, Sugiono, Ahmad Riza Patria, Ahmad Muzani, dan Habiburokhman juga dianggap lebih akomodatif dan punya aksebilitas dari istana.
"Ini bagus karena di saat Gerindra sudah memutuskan berkoalisi dan bergabung ke dalam kabinet bersama pemerintah, sangat etis Gerindra menyuarakan sesuatu yang menjadi bangunan bersama terhadap pemerintahan Jokowi-Maruf Amin," tutupnya.
[rml]
Demikian disampaikan oleh Director Survei and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara. Keputusan Prabowo untuk berkoalisi dengan pemerintah harus diakui tak semuanya disetujui oleh kader.
Hal itu terlihat dengan beberapa kader parpol berlambang kepala garuda yang masih vokal mengritisi kebijakan pemerintah.
"Publik sering terdistorsi karena pernyataan yang kerap berbeda makna dan tujuan sebenarnya dari elite Gerindra. Padahal Gerindra sudah bukan lagi oposisi, tetapi koalisi dengan pemerintah," kata Igor Dirgantara kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (9/12).
Adanya lima jubir ini juga sekaligus untuk 'menangkis' pernyataan-pernyataan beberapa kader yang mungkin berseberangan dengan pemerintah.
Kelimanya dipandang Prabowo lebih memahami kepentingan Gerindra saat ini.
"Mereka bisa dimaknai sebagai sumber resmi Gerindra agar tidak offside dalam memberikan keterangan," sambungnya.
Sebaliknya, ke lima jubir, yakni Sufmi Dasco Ahmad, Sugiono, Ahmad Riza Patria, Ahmad Muzani, dan Habiburokhman juga dianggap lebih akomodatif dan punya aksebilitas dari istana.
"Ini bagus karena di saat Gerindra sudah memutuskan berkoalisi dan bergabung ke dalam kabinet bersama pemerintah, sangat etis Gerindra menyuarakan sesuatu yang menjadi bangunan bersama terhadap pemerintahan Jokowi-Maruf Amin," tutupnya.
[rml]