RIDHMEDIA - Kuala Lumpur Summit 2019 mempertemukan para pemimpin Malaysia, Indonesia, Pakistan, Turki, Iran dan Qatar serta 450 intelektual dan cendekiawan Muslim dari seluruh dunia. KTT ini bertujuan membahas dan menemukan solusi baru bagi persoalan-persoalan yang dihadapi dunia Islam dan memberikan kontribusi bagi kemajuan umat Islam dan negara-negara Islam.
Mengusung tujuh tema utama, yaitu: pembangunan dan kedaulatan, integritas dan tata kelola yang baik, budaya dan identitas, keadilan dan kebebasan, keamanan, keselamatan dan pertahanan, perdagangan dan investasi, dan teknologi dan tata kelola internet.
Para pemimpin negara-negara Muslim, para cendekiawan dan pemikir berdialog dan mencari solusi bersama untuk menangani berbagai persoalan yang membelenggu dunia Islam selama masa Kuala Lumpur Summit 2019 berlangsung yaitu 18-21 Desember 2019.
Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani dalam pidatonya mengatakan, dunia Islam di tingkat nasional dan internasional menghadapi tantangan baru. Dunia Islam harus memikirkan langkah-langkah untuk lepas dari hegemoni dolar dan sistem finansial Amerika Serikat.
Kendala utama terbaru dunia Islam di tingkat nasional dan internasional adalah tantangan budaya dan identitas, keamanan, ketertinggalan, dan ekonomi.
Ancaman terpenting bagi dunia Islam menurutnya adalah lemahnya identitas nasional dan Islam serta hegemoni budaya asing.
"Perang di Suriah dan Yaman, kerusuhan dan instabilitas di Irak, Lebanon, Libya dan Afghanistan adalah hasil dari ekstremisme dalam negeri dan intervensi asing," ujarnya.
Sementara Palestina masih menjadi isu utama dunia Islam. Sangat memprihatinkan jika umat Muslim lalai akan isu Palestina. [mc]