RIDHMEDIA - Wasekjen PAN yang juga loyalis calon ketua umum (caketum) petahana PAN Zulkifli Hasan, Rizki Aljupri, mendesak rekannya sesama Wasekjen, Primus Yustisio, meminta maaf kepada Sekjen PAN Eddy Soeparno. Rizki berkukuh Primus mendorong Eddy dalam ribut-ribut di rapat DPP PAN meski Primus telah membantah.
"Soal dorong-mendorong, sebetulnya yang paling pantas klarifikasi itu adalah Sekjen langsung, karena dia yang didorong. Saksinya pun banyak. Jadi lucu juga kalau Mas Primus ini masih mengelak. Sebaiknya Mas Primus sebagai anggota Dewan yang terhormat dengan branding sebagai 'artis hijrah' minta maaf secara gentle ke Sekjen Eddy Soeparno karena perbuatan dia sungguh tidak terpuji," kata Rizki saat dihubungi, Senin (23/12/2019).
Menurut Rizki, Primus juga melakukan aksi mendorong dan memaki Wasekjen PAN Irvan Herman. Rizki mengatakan, jika melibatkan fisik, hal itu sudah di luar kewajaran.
"Boleh saja adu argumen atau berdebat karena itu bagian dari demokrasi. Tapi kalau sudah sampai menggunakan fisik, itu sudah di luar batas kewajaran. Apalagi Pak Eddy Soeparno selain sebagai Sekretaris Jenderal DPP PAN, usianya juga jauh lebih tua dari Primus," ujar Rizki.
"Jadi jujur aku bingung kalau setelah ini Mas Primus masih mengelak dan menolak untuk meminta maaf. Sangat disayangkan," imbuhnya.
Dalam aksi ribut-ribut di DPP PAN, Primus menyebut Rizki tak berada di lokasi. Rizki pun membantah dan menganggap pernyataan Primus lucu.
"Mas Primus ini lucu juga. Jelas-jelas saya ada di lokasi kejadian. Bahkan saya berdiri di depan Mas Primus," ungkap Rizki.
Sebelumnya, Wasekjen PAN Primus Yustisio membantah tudingan rekan separtainya, Rizki Aljupri, yang menyebut dirinya mendorong Sekjen PAN Eddy Soeparno. Primus mengatakan tudingan itu tak benar.
"Kan Mas bisa lihat itu tunjuk-tunjuk saja, di mana saya mendorongnya? Kan mendorong kan pakai tangan Mas. Sekarang beginilah, paling jelek, kalau pakai jari itu didorong, itu namanya mendorong bukan namanya, kalau pakai telunjuk, misalnya? Itu sebenarnya dia harus mengerti bahasa Indonesia yang baik dulu nih. Masa pakai jari mendorong? Ini sudah hoaks beritanya," kata Primus saat dihubungi, Sabtu (21/12).
Primus juga menjelaskan alasan dirinya menunjuk-nunjuk Eddy. Menurut dia, saat itu Eddy membawa orang luar partai masuk ke rapat harian PAN.
"Saya itu nunjuk-nunjuk karena dia bawa orang itu, lima orang Mas. Di dalam rapat harian itu tidak boleh, sudah disepakati, ini kan internal, tertutup. Kami tidak ada, kami juga ada mantan pengurus harian tapi di luar, senior-senior kami yang menjadi pengurus harian dipecat secara sepihak itu ada di luar," tuturnya.[dtk]
"Soal dorong-mendorong, sebetulnya yang paling pantas klarifikasi itu adalah Sekjen langsung, karena dia yang didorong. Saksinya pun banyak. Jadi lucu juga kalau Mas Primus ini masih mengelak. Sebaiknya Mas Primus sebagai anggota Dewan yang terhormat dengan branding sebagai 'artis hijrah' minta maaf secara gentle ke Sekjen Eddy Soeparno karena perbuatan dia sungguh tidak terpuji," kata Rizki saat dihubungi, Senin (23/12/2019).
Menurut Rizki, Primus juga melakukan aksi mendorong dan memaki Wasekjen PAN Irvan Herman. Rizki mengatakan, jika melibatkan fisik, hal itu sudah di luar kewajaran.
"Boleh saja adu argumen atau berdebat karena itu bagian dari demokrasi. Tapi kalau sudah sampai menggunakan fisik, itu sudah di luar batas kewajaran. Apalagi Pak Eddy Soeparno selain sebagai Sekretaris Jenderal DPP PAN, usianya juga jauh lebih tua dari Primus," ujar Rizki.
"Jadi jujur aku bingung kalau setelah ini Mas Primus masih mengelak dan menolak untuk meminta maaf. Sangat disayangkan," imbuhnya.
Dalam aksi ribut-ribut di DPP PAN, Primus menyebut Rizki tak berada di lokasi. Rizki pun membantah dan menganggap pernyataan Primus lucu.
"Mas Primus ini lucu juga. Jelas-jelas saya ada di lokasi kejadian. Bahkan saya berdiri di depan Mas Primus," ungkap Rizki.
Sebelumnya, Wasekjen PAN Primus Yustisio membantah tudingan rekan separtainya, Rizki Aljupri, yang menyebut dirinya mendorong Sekjen PAN Eddy Soeparno. Primus mengatakan tudingan itu tak benar.
"Kan Mas bisa lihat itu tunjuk-tunjuk saja, di mana saya mendorongnya? Kan mendorong kan pakai tangan Mas. Sekarang beginilah, paling jelek, kalau pakai jari itu didorong, itu namanya mendorong bukan namanya, kalau pakai telunjuk, misalnya? Itu sebenarnya dia harus mengerti bahasa Indonesia yang baik dulu nih. Masa pakai jari mendorong? Ini sudah hoaks beritanya," kata Primus saat dihubungi, Sabtu (21/12).
Primus juga menjelaskan alasan dirinya menunjuk-nunjuk Eddy. Menurut dia, saat itu Eddy membawa orang luar partai masuk ke rapat harian PAN.
"Saya itu nunjuk-nunjuk karena dia bawa orang itu, lima orang Mas. Di dalam rapat harian itu tidak boleh, sudah disepakati, ini kan internal, tertutup. Kami tidak ada, kami juga ada mantan pengurus harian tapi di luar, senior-senior kami yang menjadi pengurus harian dipecat secara sepihak itu ada di luar," tuturnya.[dtk]