RIDHMEDIA - Ekonom senior Rizal Ramli buka suara soal sisa beras 20 ribu ton dari hasil impor tahun 2018 yang membusuk.
Menurutnya, sisa impor senilai Rp 160 miliar tersebut adalah imbas impor ugal-ugalan yang dilakukan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita bersama para menteri pendukungnya.
"Inilah Mega-Karya Enggar dkk (menteri-menteri yang setuju impor beras ugal-ugalan 2017-2018)," kata Rizal Ramli dalam akun twitternya, Selasa (3/12) seperti melansir rmol.id.
Mantan kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu bahkan melihat potensi kerugian impor jor-joran tersebut melebih skandal Century yang merugikan negara hingga Rp 7 triliun.
"Potensi kerugian negara nyaris 10 triliun, belum kerugian petani, lebih besar dari skandal Century," tegasnya.
"KPK malu dong. Mas Agus, Laode, Basaria, ayo bertindak," tandasnya.[ljc]
Menurutnya, sisa impor senilai Rp 160 miliar tersebut adalah imbas impor ugal-ugalan yang dilakukan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita bersama para menteri pendukungnya.
"Inilah Mega-Karya Enggar dkk (menteri-menteri yang setuju impor beras ugal-ugalan 2017-2018)," kata Rizal Ramli dalam akun twitternya, Selasa (3/12) seperti melansir rmol.id.
Mantan kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu bahkan melihat potensi kerugian impor jor-joran tersebut melebih skandal Century yang merugikan negara hingga Rp 7 triliun.
"Potensi kerugian negara nyaris 10 triliun, belum kerugian petani, lebih besar dari skandal Century," tegasnya.
"KPK malu dong. Mas Agus, Laode, Basaria, ayo bertindak," tandasnya.[ljc]