RIDHMEDIA - Akademikus, Rocky Gerung, mendukung tahap politikus PDIP, Junimart Girsang, yang berencana melaporkannya ke polisi.
"Malah bagus. Untuk membuka diskursus, supaya kita bicara pancasila dalam tataran yang bermutu," kata Rocky kepada Tempo pada Rabu, 4 Desember 2019.
Junimart berencana melaporkan Rocky sebab ucapan salah satu pendiri Setara Institut ini dalam diskusi di acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa, 3 Desember 2019. Rocky menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi nggak memahami pancasila. Bagi Junimart, Rocky telah menghina presiden.
Rocky berkata sebagai anggota DPR, Junimart nggak betul-betul memahami prinsip dasar konstitusi tentang simbol negara.
Rocky menilai keliru jika Junimart menganggap dia telah menghina simbol negara. "Simbol negara itu bukan Presiden. Presiden itu nggak boleh menjadi menetap, sebab bisa diganti. Yang menetap itu lambang negara. Seperti bahasa, bahasa yaitu simbol negara," katanya.
tidak cuma itu, Rocky berkata nggak menghina Presiden. Ia cuma menyebut Presiden nggak mengerti Pancasila. Rocky menegaskan, pernyataannya adalah cerminan kebebasan berpendapat. Mestinya, kebebasan berpendapat itu yang mesti dijamin bagi setiap warga negara.
"Kalau orang bilang, Presiden paham, terus dia nggak marah. Kalau Presiden nggak paham, kenapa dia marah? Kan dua-duanya pendapat," katanya.
Rocky Gerung menegaskan, keliru jika ada yang menganggap kebebasan berpendapat sama dengan memuji pemerintah. Mestinya, prinsip bebas berpendapat diartikan apabila seseorang bisa memilih pendapat yang mendukung maupun tidak. "Justru sebab saya manusia bebas, saya bisa memilih. Mengkritik atau memuji. Aku memilih mengkritik. mengapa disalahin? Ajaib logika itu," kata Rocky.[]