RIDHMEDIA - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi angkat bicara soal gerakan #SaveTheirUmra, yang berencana memberangkatkan para korban First Travel (FT) untuk umrah. Fachrul mengatakan hal tersebut bagus asalkan tidak ada tuntutan di kemudian hari.
"Saya nggak tahu kalau inisiasinya. Tapi kalau mereka melakukan begitu, kan baik sebetulnya ya, asalkan nggak ada dana khusus. Betul-betul terpanggil dia untuk melakukan itu. Baguslah kalau dia terpanggil. Saya dengar ada berapa yang terpanggil. Asal belakang hari tidak ada tuntutan apa-apa, bagus saja kan. Amal ibadah itu," kata Fachrul di kantor Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng Barat, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/12/2019).
Fachrul mengatakan ada rencana menggelar rapat dan mengundang pihak yang ingin membantu korban First Travel. Dia mengapresiasi niat baik para penggagas gerakan tersebut.
"Belum, belum. Tapi rencana kami memang minggu depan kami akan duduk bersama ya, rapatkan ya. Mungkin belum kami undang mereka. Terkait ini, kami saja dulu. Baru nanti kami undang mereka. Paling nggak kalau kami undang, kami bilang apresiasilah, bagus banget itu," ucapnya.
Dia menilai gerakan tersebut sah-sah saja. Fachrul mengatakan belum menerima surat atau permintaan dukungan secara resmi dari #SaveTheirUmra.
"Iya, mudah-mudahan. Asalkan tidak ada anu, tidak ada sesuatu, ya. Kalau memang dia terpanggil, bagus banget ya," ucap Fachrul.
"Kita lihat dulu apa yang dimintanya. Kalau cuma sekadar restu, ya silakan. Tapi kalau dengan tambahan-tambahan biaya, kan kita harus ngitung-ngitung lagi, to," sambungnya.
Sebelumnya, Ketua Pembina Gerakan Kemanusiaan Memberangkatkan Umrah Korban Penipuan Travel, Fuad Hasan Masyhur, menerangkan gerakan #SaveTheirUmra ini dibuat untuk mewujudkan mimpi para korban First Travel. Dia mengatakan gerakan ini berencana memberangkatkan 1.000 jemaah korban First Travel ke Tanah Suci.
"Kasihan masyarakat yang dengan susah payah mengumpulkan dana untuk bisa ke rumah Allah SWT tidak tercapai. Kami sebagai penyelenggara bisa merasakan kekecewaan yang dialami masyarakat ini. Jadi kami ini mencoba menyiasati bagaimana untuk bisa mencarikan solusi agar masyarakat yang menjadi korban dapat mewujudkan mimpinya," kata Fuad dalam jumpa pers di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Kamis (5/12).[dtk]
"Saya nggak tahu kalau inisiasinya. Tapi kalau mereka melakukan begitu, kan baik sebetulnya ya, asalkan nggak ada dana khusus. Betul-betul terpanggil dia untuk melakukan itu. Baguslah kalau dia terpanggil. Saya dengar ada berapa yang terpanggil. Asal belakang hari tidak ada tuntutan apa-apa, bagus saja kan. Amal ibadah itu," kata Fachrul di kantor Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng Barat, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/12/2019).
Fachrul mengatakan ada rencana menggelar rapat dan mengundang pihak yang ingin membantu korban First Travel. Dia mengapresiasi niat baik para penggagas gerakan tersebut.
"Belum, belum. Tapi rencana kami memang minggu depan kami akan duduk bersama ya, rapatkan ya. Mungkin belum kami undang mereka. Terkait ini, kami saja dulu. Baru nanti kami undang mereka. Paling nggak kalau kami undang, kami bilang apresiasilah, bagus banget itu," ucapnya.
Dia menilai gerakan tersebut sah-sah saja. Fachrul mengatakan belum menerima surat atau permintaan dukungan secara resmi dari #SaveTheirUmra.
"Iya, mudah-mudahan. Asalkan tidak ada anu, tidak ada sesuatu, ya. Kalau memang dia terpanggil, bagus banget ya," ucap Fachrul.
"Kita lihat dulu apa yang dimintanya. Kalau cuma sekadar restu, ya silakan. Tapi kalau dengan tambahan-tambahan biaya, kan kita harus ngitung-ngitung lagi, to," sambungnya.
Sebelumnya, Ketua Pembina Gerakan Kemanusiaan Memberangkatkan Umrah Korban Penipuan Travel, Fuad Hasan Masyhur, menerangkan gerakan #SaveTheirUmra ini dibuat untuk mewujudkan mimpi para korban First Travel. Dia mengatakan gerakan ini berencana memberangkatkan 1.000 jemaah korban First Travel ke Tanah Suci.
"Kasihan masyarakat yang dengan susah payah mengumpulkan dana untuk bisa ke rumah Allah SWT tidak tercapai. Kami sebagai penyelenggara bisa merasakan kekecewaan yang dialami masyarakat ini. Jadi kami ini mencoba menyiasati bagaimana untuk bisa mencarikan solusi agar masyarakat yang menjadi korban dapat mewujudkan mimpinya," kata Fuad dalam jumpa pers di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Kamis (5/12).[dtk]