RIDHMEDIA - Gus Muwafiq meminta maaf atas kalimat yang sebelumnya ia ucapkan dianggap menghina Nabi Muhammad. Melalui video berdurasi 2 menit 39 detik di IG TV yang diunggah pada Senin, 2 Desember 2019, Gus Muwafiq menegaskan ia cinta Rasulullah.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Ahmad Muwafiq dengan senang hati saya banyak diingatkan oleh kaum muslimin dan warga Bangsa Indonesia yang begitu cinta sama Rasulullah, saya sangat mencintai Rasulullah, siapa kaum muslimin yang tidak ingin Rasulullah?" kata Gus Muwafiq.
Beredar video yang dipotong tentang penjelasan KH Ahmad Muwafiq ini soal kata Nur Muhammad dan rembes saat dia ceramah di Purwodadi. Netizen yang tidak melihat keseluruhan ceramah kiai nyentrik ini tersulut emosinya.
Tidak hanya meminta maaf, Gus Muwafiq juga memberikan penjelasan mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada waktu itu."Saya sampaikan kemarin kalimat itu di Purwodadi sesungguhnya adalah itulah tantangan kita hari ini, bahwa milenial ini selalu berdiskusi dengan saya tentang dua hal tersebut," kata Gus Muwafiq.
Menurut dia pernyataan tersebut terlontar dari mulutnya berasal dari pertanyaan milenial. "Saya yakin seyakin-yakinnya Nur Muhammad itu memancarkan sinar akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya apakah sinarnya seperti sinar lampu dan semakin dijawab semakin tidak ada juntrungnya," kata Gus Muwafiq.
Ia juga memberi penjelasan mengenai kata rembes yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad. "Rembes itu dalam Bahasa Jawa artinya punya umbel, tidak ada lain. Bahasa saya rembes itu umbelan ini terkait juga dengan pernyataan biasanya apakah anak yang ikut dengan kakeknya ini kan bersih karena kakek biasanya saking cintanya sama anak, sama cucu sampe cucunya kadang apa-apa juga boleh, hal itu saja yang sebenarnya " kata Gus Muwafiq.
Peristiwa ini, kata dia, sebagai teguran untuk dirinya walaupun sebenarnya ia tidak bermaksud untuk menghina Rasulullah. "Sekarang alhamdulillah saya diingatkan terima kasih dan demi Allah tidak ada sedikit pun saya menghina Rasulullah, saya dari kecil dididik untuk menghargai Rasulullah, ini bukan masalah keyakinan," kata Gus Muwafiq.
Ia beranggapan bahwa pertanyaan dari milenial merupakan tantangan tersendiri karena mereka tidak mudah percaya dengan jawaban yang diberikan. "Ini tantangan kita sering ditantang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan milenial yang kadang kita sendiri sudah engga tau jawabannya karena mereka sudah tidak percaya dengan jawaban-jawaban kita," kata Gus Muwafiq.
Ia kembali meminta maaf kepada seluruh umat Islam terkait kalimat yang diucapkannya. "Untuk seluruh kaum muslimin di Indonesia apabila kalimat ini dianggap terlalu lancang, saya mohon maaf sebesar-besarnya, tidak ada maksud menghina, mungkin hanya inilah cara Allah menegur agar ada lebih adab terhadap Rasulullah dengan kalimat-kalimat yang sebenarnya sederhana tapi beberapa orang menganggap ini kalimat yang cukup berat, kepada kaum muslimin saya mohon maaf," kata Gus Muwafiq di akhir video.
Rekan sejawatnya, Gus Miftah pun mengunggah video itu dan memintakan maaf. "Sudah klarifikasi. Mohon dimaafkan, nggih. Beliau mencintai Rasulullah, tidak perlu diragukan," katanya. [rml]
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Ahmad Muwafiq dengan senang hati saya banyak diingatkan oleh kaum muslimin dan warga Bangsa Indonesia yang begitu cinta sama Rasulullah, saya sangat mencintai Rasulullah, siapa kaum muslimin yang tidak ingin Rasulullah?" kata Gus Muwafiq.
Beredar video yang dipotong tentang penjelasan KH Ahmad Muwafiq ini soal kata Nur Muhammad dan rembes saat dia ceramah di Purwodadi. Netizen yang tidak melihat keseluruhan ceramah kiai nyentrik ini tersulut emosinya.
Tidak hanya meminta maaf, Gus Muwafiq juga memberikan penjelasan mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada waktu itu."Saya sampaikan kemarin kalimat itu di Purwodadi sesungguhnya adalah itulah tantangan kita hari ini, bahwa milenial ini selalu berdiskusi dengan saya tentang dua hal tersebut," kata Gus Muwafiq.
Menurut dia pernyataan tersebut terlontar dari mulutnya berasal dari pertanyaan milenial. "Saya yakin seyakin-yakinnya Nur Muhammad itu memancarkan sinar akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya apakah sinarnya seperti sinar lampu dan semakin dijawab semakin tidak ada juntrungnya," kata Gus Muwafiq.
Ia juga memberi penjelasan mengenai kata rembes yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad. "Rembes itu dalam Bahasa Jawa artinya punya umbel, tidak ada lain. Bahasa saya rembes itu umbelan ini terkait juga dengan pernyataan biasanya apakah anak yang ikut dengan kakeknya ini kan bersih karena kakek biasanya saking cintanya sama anak, sama cucu sampe cucunya kadang apa-apa juga boleh, hal itu saja yang sebenarnya " kata Gus Muwafiq.
Peristiwa ini, kata dia, sebagai teguran untuk dirinya walaupun sebenarnya ia tidak bermaksud untuk menghina Rasulullah. "Sekarang alhamdulillah saya diingatkan terima kasih dan demi Allah tidak ada sedikit pun saya menghina Rasulullah, saya dari kecil dididik untuk menghargai Rasulullah, ini bukan masalah keyakinan," kata Gus Muwafiq.
Ia beranggapan bahwa pertanyaan dari milenial merupakan tantangan tersendiri karena mereka tidak mudah percaya dengan jawaban yang diberikan. "Ini tantangan kita sering ditantang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan milenial yang kadang kita sendiri sudah engga tau jawabannya karena mereka sudah tidak percaya dengan jawaban-jawaban kita," kata Gus Muwafiq.
Ia kembali meminta maaf kepada seluruh umat Islam terkait kalimat yang diucapkannya. "Untuk seluruh kaum muslimin di Indonesia apabila kalimat ini dianggap terlalu lancang, saya mohon maaf sebesar-besarnya, tidak ada maksud menghina, mungkin hanya inilah cara Allah menegur agar ada lebih adab terhadap Rasulullah dengan kalimat-kalimat yang sebenarnya sederhana tapi beberapa orang menganggap ini kalimat yang cukup berat, kepada kaum muslimin saya mohon maaf," kata Gus Muwafiq di akhir video.
Rekan sejawatnya, Gus Miftah pun mengunggah video itu dan memintakan maaf. "Sudah klarifikasi. Mohon dimaafkan, nggih. Beliau mencintai Rasulullah, tidak perlu diragukan," katanya. [rml]