RIDHMEDIA - Ada dua hal yang bisa dimaknai dalam sikap pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais yang belakangan agresif menjelang Kongres yang beragendakan pemilihan Ketua Umum PAN tahun depan.
Diketahui, agresifitas Amien mencuat ke publik pasca keputusan Ketua Umum Zulkifli Hasan (Zulhas) berniat kembali maju memperebutkan kursi Ketum PAN.
"Bisa dua hal cara membaca agresifitas Amien Rais. Pertama, Amien Rais benar-benar sudah tidak cocok dengan Zulhas dan ingin menggantinya," kata Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rifan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (25/12).
Kedua, lanjut Ali, sikap Amien yang ngotot mendukung Mulfachri Harahap sebagai penantang perebutan Ketum dilakukan karena ingin tawan-menawar dengan petahana agar tak merapat dan mendukung pemerintahan Joko Widodo.
"Amien Rais buat bergaining dengan Zulhas, jika mau jadi Ketum lagi, harus ada konsesi dengan Amien Rais," tandasnya. [rml]
Diketahui, agresifitas Amien mencuat ke publik pasca keputusan Ketua Umum Zulkifli Hasan (Zulhas) berniat kembali maju memperebutkan kursi Ketum PAN.
"Bisa dua hal cara membaca agresifitas Amien Rais. Pertama, Amien Rais benar-benar sudah tidak cocok dengan Zulhas dan ingin menggantinya," kata Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rifan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (25/12).
Kedua, lanjut Ali, sikap Amien yang ngotot mendukung Mulfachri Harahap sebagai penantang perebutan Ketum dilakukan karena ingin tawan-menawar dengan petahana agar tak merapat dan mendukung pemerintahan Joko Widodo.
"Amien Rais buat bergaining dengan Zulhas, jika mau jadi Ketum lagi, harus ada konsesi dengan Amien Rais," tandasnya. [rml]