RIDHMEDIA - Petahana Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dinilai telah gagal menjadi nakhoda partai berlambang matahari tersebut. Pasalnya, kursi PAN di DPR melorot dari 48 menjadi 44 kursi.
Begitu kata politisi senior PAN Muslim Ayub kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (22/12).
“Selama dipimpin Zulkifli, wibawa PAN semakin merosot karena dianggap tidak memberikan kontribusi positif terhadap persoalan kerakyatan,” urainya.
PAN selama lima tahun belakangan terlihat seperti di bahwa kendali penguasa, sehingga kader-kader tidak bisa secara leluasa mengkritik pemerintah. Kondisi itu yang kemudian membuat PAN semakin tenggelam dan ditinggal oleh rakyat.
“Bukan tidak mungkin pada Pemilu akan datang tidak akan mencapai parliamentary threshold,” ujarnya.
Untuk itu, Muslim mendesak Zulkifli Hasan untuk mengurungkan niat kembali maju di Kongres PAN. Selain telah gagal, Muslim juga mengingatkan bahwa Zulhas juga pernah berikrar bahwa PAN punya tradisi dipimpin ketum selama satu periode. Tujuannya agar tercipta regenerasi kepemimpinan secara konsisten.
Muslim tidak ingin Zulhas mengingkari pernyataannya itu. Sebab, sambungnya, apa yang terucap sudah dicatat publik dan akan dijadikan acuan mengukur konsistensi tokoh.
“Semoga Bang Zul menjadi seorang ksatria dan tidak menjilat ludahnya sendiri,” tutupnya.[rmol]
Begitu kata politisi senior PAN Muslim Ayub kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (22/12).
“Selama dipimpin Zulkifli, wibawa PAN semakin merosot karena dianggap tidak memberikan kontribusi positif terhadap persoalan kerakyatan,” urainya.
PAN selama lima tahun belakangan terlihat seperti di bahwa kendali penguasa, sehingga kader-kader tidak bisa secara leluasa mengkritik pemerintah. Kondisi itu yang kemudian membuat PAN semakin tenggelam dan ditinggal oleh rakyat.
“Bukan tidak mungkin pada Pemilu akan datang tidak akan mencapai parliamentary threshold,” ujarnya.
Untuk itu, Muslim mendesak Zulkifli Hasan untuk mengurungkan niat kembali maju di Kongres PAN. Selain telah gagal, Muslim juga mengingatkan bahwa Zulhas juga pernah berikrar bahwa PAN punya tradisi dipimpin ketum selama satu periode. Tujuannya agar tercipta regenerasi kepemimpinan secara konsisten.
Muslim tidak ingin Zulhas mengingkari pernyataannya itu. Sebab, sambungnya, apa yang terucap sudah dicatat publik dan akan dijadikan acuan mengukur konsistensi tokoh.
“Semoga Bang Zul menjadi seorang ksatria dan tidak menjilat ludahnya sendiri,” tutupnya.[rmol]