Ridhmedia - Eks Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengungkapkan kabar terbaru. Ia mengatakan BPJS Kesehatan memiliki utang kepada Muhammadiyah sebesar Rp1,2 triliun. Utang itu berupa tunggakan tanggungan BPJS Kesehatan di seluruh rumah sakit milik Muhammadiyah.
Hal itu dikatakan Din saat memberi sambutan dalam Milad ke-61 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Launching Count Down Menuju Muktamar, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (28/12), sebagaimana ditayangkan oleh TvMu Channel di Youtube, Minggu (29/12/2019). TvMu melalui akun twitternya juga memposting video sambutan Din tersebut.
"Saya mendapat banyak penyampaian, apakah betul Muhammadiyah berpiutang pada pemerintah, khususnya BPJS. Setelah saya tanya beberapa Ketua PWM, angkanya bukan yang beredar di DPR hanya Rp350 miliar. Secara keseluruhan Rp1,2 triliun. Itu hak Muhammadiyah," kata Din sebagaimana dikutip dari TvMu Channel dan dilaporkan CNN Indonesia.
Walau demikian Din mengatakan bahwa Muhammadiyah tidak pernah ngotot menagih utang tersebut kepada pemerintah maupun BPJS Kesehatan. Walaupun di sisi lain Muhammadiyah tetap membutuhkan uang tersebut.
"Saya amati sebagai ketua ranting Muhammadiyah, pimpinan Pusat Muhammadiyah, pimpinan Wilayah Muhammadiyah dimana banyak rumah sakit tidak terlalu menggebu-gebu menagih kepada pemerintah. Walaupun saya tahu Muhammadiyah perlu uang itu," kata Din.
Din menambahkan, Muhammadiyah memiliki prinsip memberi dan melayani, bukan meminta. Muhammadiyah juga memang sudah seharusnya memberi sumbangsih kepada Indonesia.
"Itulah Muhammadiyah, Muhammadiyah memberi dan melayani, bukan meminta," ujar eks Dewan Pertimbangan Presiden Joko Widodo tersebut.
Sementara itu, sampai saat ini pihak BPJS Kesehatan belum memberi keterangannya. Kepala Humas BPJS Kesehatan, M Iqbal Anas Ma'ruf saat dikontak CNNIndonesia.com tak mengangkat teleponnya, pun pesan singkat yang dikirim belum direspons.
Di sisi lain, eks Ketua Umum Pemuda PP Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjutak juga mencuitkan pernyataan Din dengan meretwit postingan TvMu.
"Watak Muhammadiyah memberi dan melayani Bukan meminta. lebih 1,4 T hutang BPJS ke RS-RS Muhammadiyah diseluruh Indonesia, Pimpinan Muhammadiyah tdk pernah menggebu2 menagih ke Pemerintah apa yg hrs dibayarkan krn memang Haknya, tapi tetap kalem terus memberi dan melayani," kata Dahnil dalam akun twitternya. [cnbc]
Hal itu dikatakan Din saat memberi sambutan dalam Milad ke-61 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Launching Count Down Menuju Muktamar, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (28/12), sebagaimana ditayangkan oleh TvMu Channel di Youtube, Minggu (29/12/2019). TvMu melalui akun twitternya juga memposting video sambutan Din tersebut.
"Saya mendapat banyak penyampaian, apakah betul Muhammadiyah berpiutang pada pemerintah, khususnya BPJS. Setelah saya tanya beberapa Ketua PWM, angkanya bukan yang beredar di DPR hanya Rp350 miliar. Secara keseluruhan Rp1,2 triliun. Itu hak Muhammadiyah," kata Din sebagaimana dikutip dari TvMu Channel dan dilaporkan CNN Indonesia.
Walau demikian Din mengatakan bahwa Muhammadiyah tidak pernah ngotot menagih utang tersebut kepada pemerintah maupun BPJS Kesehatan. Walaupun di sisi lain Muhammadiyah tetap membutuhkan uang tersebut.
"Saya amati sebagai ketua ranting Muhammadiyah, pimpinan Pusat Muhammadiyah, pimpinan Wilayah Muhammadiyah dimana banyak rumah sakit tidak terlalu menggebu-gebu menagih kepada pemerintah. Walaupun saya tahu Muhammadiyah perlu uang itu," kata Din.
Din menambahkan, Muhammadiyah memiliki prinsip memberi dan melayani, bukan meminta. Muhammadiyah juga memang sudah seharusnya memberi sumbangsih kepada Indonesia.
"Itulah Muhammadiyah, Muhammadiyah memberi dan melayani, bukan meminta," ujar eks Dewan Pertimbangan Presiden Joko Widodo tersebut.
Sementara itu, sampai saat ini pihak BPJS Kesehatan belum memberi keterangannya. Kepala Humas BPJS Kesehatan, M Iqbal Anas Ma'ruf saat dikontak CNNIndonesia.com tak mengangkat teleponnya, pun pesan singkat yang dikirim belum direspons.
Di sisi lain, eks Ketua Umum Pemuda PP Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjutak juga mencuitkan pernyataan Din dengan meretwit postingan TvMu.
"Watak Muhammadiyah memberi dan melayani Bukan meminta. lebih 1,4 T hutang BPJS ke RS-RS Muhammadiyah diseluruh Indonesia, Pimpinan Muhammadiyah tdk pernah menggebu2 menagih ke Pemerintah apa yg hrs dibayarkan krn memang Haknya, tapi tetap kalem terus memberi dan melayani," kata Dahnil dalam akun twitternya. [cnbc]