RIDHMEDIA - Kelompok relawan Kristen Amerika Serikat (AS) akan membuka rumah sakit lapangan di Jalur Gaza, Palestina. Mereka mendirikan tenda-tenda di dekat perbatasan dengan Israel.
Para relawan dan pekerja konstruksi sudah berada di lokasi untuk membangun tenda dan penempatan peralatan medis.
Banyak relawan asing yang ingin membantu di Gaza, namun umumnya mereka tak mendapat dukungan dari pemerintahan Hamas yang berkuasa di wilayah itu, maupun dari Israel.
Keberadaan rumah sakit lapangan LSM asal AS ini juga memicu kecurigaan di kalangan warga Palestina.
Proyek ini didanai organisasi Friend Ships yang berbasis di Negara Bagian Louisiana, AS. Gambar-gambar yang diunggah di akun Facebook kelompok tersebut memperlihatkan para relawan muda mengenakan kaos berwarna gelap memasang pasak dan mendirikan beberapa baris tenda.
Rumah sakit lapangan berdiri di lahan seluas 4 hektare tepat di persimpangan Erez, Israel-Gaza, sehingga memungkinkan akses dari kedua belah pihak.
Situs web Friend Ships mengungkap, rumah sakit itu menawarkan pengobatan dan konsultasi jarak jauh melibatkan berbagai dokter spesialis di seluruh dunia. Nantinya rumah sakit juga akan menerima perawatan kanker.
Relawan medis di sana akan menerima pelatihan selama 12 minggu. Mereka juga mengajak para peneluk Kristen untuk mendaftar.
"Kami akan menawarkan layanan kepada publik empat hari sepekan," kata situs web itu.
Pada hari libur, para relawan bisa menikmati pengalaman budaya di Israel termasuk menziarahi tempat suci.
"Bagi mereka yang ingin tur, Anda punya pilihan untuk menghabiskan 3 hari, mengeksplorasi Israel."
Organisasi ini sebelumnya juga mengoperasikan rumah sakit lapangan di wilayah Israel dekat perbatasan yang dipersengketakan dengan Suriah.
Saat dikonfirmasi AFP, COGAT, badan Israel yang bertanggung jawab untuk mengoordinasikan akses ke Gaza, menegaskan rumah sakit tersebut tidak ada kaitannya dengan Israel. [ins]
Para relawan dan pekerja konstruksi sudah berada di lokasi untuk membangun tenda dan penempatan peralatan medis.
Banyak relawan asing yang ingin membantu di Gaza, namun umumnya mereka tak mendapat dukungan dari pemerintahan Hamas yang berkuasa di wilayah itu, maupun dari Israel.
Keberadaan rumah sakit lapangan LSM asal AS ini juga memicu kecurigaan di kalangan warga Palestina.
Proyek ini didanai organisasi Friend Ships yang berbasis di Negara Bagian Louisiana, AS. Gambar-gambar yang diunggah di akun Facebook kelompok tersebut memperlihatkan para relawan muda mengenakan kaos berwarna gelap memasang pasak dan mendirikan beberapa baris tenda.
Rumah sakit lapangan berdiri di lahan seluas 4 hektare tepat di persimpangan Erez, Israel-Gaza, sehingga memungkinkan akses dari kedua belah pihak.
Situs web Friend Ships mengungkap, rumah sakit itu menawarkan pengobatan dan konsultasi jarak jauh melibatkan berbagai dokter spesialis di seluruh dunia. Nantinya rumah sakit juga akan menerima perawatan kanker.
Relawan medis di sana akan menerima pelatihan selama 12 minggu. Mereka juga mengajak para peneluk Kristen untuk mendaftar.
"Kami akan menawarkan layanan kepada publik empat hari sepekan," kata situs web itu.
Pada hari libur, para relawan bisa menikmati pengalaman budaya di Israel termasuk menziarahi tempat suci.
"Bagi mereka yang ingin tur, Anda punya pilihan untuk menghabiskan 3 hari, mengeksplorasi Israel."
Organisasi ini sebelumnya juga mengoperasikan rumah sakit lapangan di wilayah Israel dekat perbatasan yang dipersengketakan dengan Suriah.
Saat dikonfirmasi AFP, COGAT, badan Israel yang bertanggung jawab untuk mengoordinasikan akses ke Gaza, menegaskan rumah sakit tersebut tidak ada kaitannya dengan Israel. [ins]