Ridhmedia - Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seharusnya tak boleh melawan kesimpulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal sampah jadi salah satu penyebab banjir. Andi Arief lalu mengungkit perlawanan Jokowi ketika menjabat kepala daerah ke Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Apakah kepala daerah boleh melawan kepala negara? Seharusnya tidak. Pak Anies melawan kesimpulan Pak Jokowi soal sampah penyebab banjir. Dulu, Pak Jokowi wali kota sempat melawan Pak SBY soal penyaluran BLT," sebut Andi Arief di Twitter, Jumat (3/1/2020).
Andi Arief menyebut Jokowi pernah menolak kebijakan BLT ketika menjabat sebagai kepala daerah. Ketika itu terjadi, SBY masih menjabat Presiden RI.
"Waktu itu salah satu kepala daerah menolak kebijakan BLT, 2008. Kepala-kepala daerah dari PDIP menolak BLT," katanya. Dalam kurun waktu itu yang dijelaskan Andi Arief, Jokowi menjabat Wali Kota Solo dari PDIP.
Jokowi diketahui menolak program BLT yang digagas oleh pemerintahan SBY baik saat menjabat wali kota Solo maupun Gubernur DKI Jakarta.
Dalam catatan detikcom, Jokowi saat menjabat Gubernur DKI Jakarta pernah mengaku tak setuju dengan program pemberian bantuan langsung tunai kepada masyarakat miskin (Balsem). Selain itu, dirinya sudah sejak dulu tak sepakat dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang sudah ada. Menanggapi ketidaksetujuan Jokowi, Agung Laksono yang saat itu menjabat Menko Kesra bertanya langsung kepada pria lulusan UGM itu saat keduanya bertemu di Istana Negara pada 18 Juni 2013.
"Kenapa menolak BLSM?" tanya Agung kepada Jokowi.
"Bukan menolak Pak. Akan lebih baik digunakan untuk usaha produktif. Bukan menolak, bukan menolak," terang Jokowi yang mengenakan batik lengan panjang berwarna coklat.
"Oke dik, terima kasih ya," kata Agung.
Kembali ke topik banjir, Jokowi sebelumnya menyebut salah satu faktor penyebab banjir di Jakarta dan sekitarnya ialah warga membuang sampah sembarangan. Saat ditanya wartawan soal pernyataan Jokowi itu, Anies membandingkan lokasi titik banjir dengan titik curah hujan tinggi berdasarkan data BMKG. Menurutnya, data itu sesuai. Namun di lokasi-lokasi itu tidak banyak tumpukan sampah.
Anies lalu menyinggung banjir di Bandara Halim Perdanakusuma. Banjir sempat menyebabkan penerbangan di Halim dialihkan.
"Tapi kemarin bandaranya tidak bisa berfungsi. Apakah ada sampah di bandara? Rasanya tidak. Tapi Bandara Halim kemarin tidak bisa digunakan," kata Anies di Kampung Pulo, Kamis (1/2).[dtk]