Ridhmedia - Politisi Partai Demokrat Andi Arief mengatakan, kalau Presiden dan Wakil Presiden Jokowi dan Ma"ruf Amin harus tunjukan kemarahannya karena perampokan besar yang terjadi di BUMN seperti Jiwasraya dan Asabri.
"Kalau Pak Jokowi tidak menunjukkan rasa marah atas perampokan besar di 3 BUMN di jamannya, ya mbok Pak Ma"ruf Amin tampakkan kemarahannya. Ini perang besar kita," ujar Andi Arief dalam cuitan twitternya, Sabtu (18/1/2020).
Wasekjen DPP Partai Demokrat ini juga mengungkapkan kesalahan Jokowi yang menyebut penyebab polemik yang ada di Jiwasraya karena masalah lama tahun 2006 terlalu terburu-buru.
"Kesalahan Pak Jokowi terlalu terburu-buru menyebut gagal bayar Jiwasraya disebabkan karena masalah lama atau masalah tahun 2006. Tidak Pak, audit BPK menyebut jiwasraya dirampok di 2014-2018, bahkan kini plus Asabri dengan modus dan pelaku sama. Sebelumnya dana pensiun Pertamina," Lanjutnya dalam cuitan twitternya.
Politisi asal Lampung itu menyebut kalau Menteri BUMN sudah menemukan korelasi antara perampokan di Jiwasraya dan Asabri kemudian bila ternyata modus perampokan dilakukan dengan cara yang sama maka pelaku utamanya pasti sangat kuat.
"Kalau terjadi modus perampokan dg cara sama, jumlah uangnya puluhan T, dilakukan pelaku yang sama serta waktu yang sama 2014-2018 di tiga BUMN (pertamina-Asabri-Jiwasraya), maka pelaku utamanya dipastikan sangat kuat sampai meneg BUMN lama tak berdaya, kini menghilang dan diam," tambahnya. (*)