AS Bunuh Komandan Militer Iran, Joe Biden: Trump Lemparkan Dinamit Ke Dalam Lemari Besi

Ridhmedia
05/01/20, 06:45 WIB

Ridhmedia - Langkah Amerika Serikat menargetkan serangan udara di bandara internasional Baghdad yang mebunuh komandan militer Iran Qassem Soleimani pada Jumat lalu (2/1) dapat mendorong negeri Paman Sam ke jurang perang lain. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dianggap sangat gegabah dalam mengambil langkah tersebut.

"Presiden Trump baru saja melemparkan sebatang dinamit ke dalam lemari besi," kata mantan Wakil Presiden Joe Biden dalam iklan kampanye online yang dirilis akhir pekan ini.

Pembunuhan Soleimani, yang dianggap sebagai tokoh paling kuat kedua di Iran, merupakan peningkatan dramatis konflik di Timur Tengah antara Iran dan Amerika Serikat beserta sekutunya. Hal ini sekaligus menjadi isu lain yang mewarnai kampanye jelang pemilu presiden Amerika Serikat tahun ini.

Jika beberapa waktu belakangan, pemilu Amerika Serikat diwarnai dengan pembahasan soal isu domestik, seperti perawatan kesehatan dan politik uang, kini langkah Amerika Serikat membunuh komandan tinggi Iran menjadi bahaasan baru yang menarik.

Sejumlah ahli strategi mengatakan bahwa masalah itu berpotensi memberikan nilai tambah bagi bakal calon presiden Demokrat terkemuka seperti Joe Biden, yang telah menekankan pengalaman dan kredensial kebijakan luar negerinya.

"Penerima utama dalam perlombaan Demokrat dapat menjadi empat kandidat di depan," kata ahli strategi Demokrat Steve Elmendorf, merujuk pada Biden, Elizabeth Warren, Bernie Sanders dan Pete Buttigieg.

Sementara itu, jajak pendapat publik menunjukkan bahwa orang Amerika Serikat pada umumnya menentang intervensi militer Amerika Serikat di luar negeri.

Sebuah survei tahun lalu yang dilakukan oleh Dewan Chicago Urusan Global, ditemukan bahwa 27 persen orang Amerika Serikat yang percaya bahwa intervensi militer membuat Amerika Serikat lebih aman. Hampir setengahnya mengatakan mereka membuat negara itu kurang aman.

"Kami berada di ambang perang lain di Timur Tengah," kata Senator Amerika Serikat liberal Elizabeth Warren.

"Kami tidak di sini karena kecelakaan. Kami di sini karena presiden yang sembrono, sekutunya, dan pemerintahannya telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mendorong kami ke sini," tambahnya seperti dimuat Reuters. [rmol]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+